Pangeran Harry disebut kini diperbolehkan mengenakan seragam militer dalam acara penghormatan (vigil) Ratu Elizabeth II di Westminster Hall pada Sabtu (17/9) waktu London.
Diberitakan ET pada Kamis (15/9) waktu AS, seorang sumber dekat keluarga kerajaan menyebut pejabat Istana Buckingham telah menginformasikan hal tersebut kepada Harry secara langsung.
"Itu merupakan keputusan yang dibuat tanpa permintaan Pangeran Harry," kata sumber tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, masih belum diketahui apakah keputusan tersebut merupakan kebijakan hanya pada saat itu atau Harry diperbolehkan mengenakan seragam militer saat pemakaman 19 September.
Rencananya, dalam upacara penghormatan pada Sabtu (17/9), Harry bersama tujuh cucu Ratu Elizabeth II lainnya akan berdiri selama 15 menit di samping peti jenazah sebagai bagian dari prosesi.
Kabar Harry boleh mengenakan seragam militer ini datang bersamaan dengan hari ulang tahunnya ke-38 pada 15 September 2022.
Sementara itu, seorang sumber dekat Kerajaan mengatakan kepada ET bahwa keluarga Kerajaan akan berduka selama sebulan dan Harry tidak mengharapkan apapun terkait ulang tahunnya itu.
Sebelumnya, Pangeran Harry tidak diizinkan memakai seragam militernya hingga prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II berlangsung.
Suami Meghan Markle itu sebelumnya juga tidak diperkenankan mengenakan seragam militer untuk acara formal apa pun, termasuk saat vigili di Westminster Abbey.
Harry tidak diperbolehkan lagi mengenakan seragam militernya sejak mengundurkan diri sebagai anggota senior keluarga kerajaan pada 2020.
"Pangeran Harry, Duke of Sussex akan mengenakan morning suit di seluruh acara untuk menghormati neneknya," kata juru bicara Pangeran Harry pada Selasa (13/9).
"Satu dekade dinas militernya tidak ditentukan oleh seragam yang dia kenakan dan kami dengan hormat meminta agar fokus tetap pada kehidupan dan warisan Yang Mulia Ratu Elizabeth II," lanjutnya.
Selain Pangeran Harry, pamannya, Pangeran Andrew juga dilarang mengenakan seragam militernya. Ia dicopot dari keanggotan militer pada Januari 2022 setelah tersandung kasus dugaan seksual.