Aktris Hong Kong Carina Lau dikritik netizen China karena mengenang Ratu Elizabeth II yang meninggal dunia pada Kamis (8/9). Semua bermula ketika sang aktris mengunggah foto Ratu di Instagram sambil memujinya.
"Penghormatan untuk Ratu Elizabeth. Perempuan luar biasa ini memimpin pemerintahan yang panjang dan stabil dalam masyarakat yang berubah dengan cepat," tulis Carina Lau.
"Kepergiannya adalah kehilangan yang tak tergantikan dalam era kita," tulis Lau dalam unggahan Instagramnya.
Pujian itu ia tuliskan dalam bahasa Mandarin. Tak hanya itu, unggahan tersebut sejatinya tidak ia bagikan pada platform media sosial China Weibo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, warga China langsung menghampiri unggahan terbarunya pada akun Weibo Carina Lau dan menghujani kolom komentar unggahannya yang tak berhubungan dengan Ratu Elizabeth untuk mengkritiknya pujian sang aktris di Instagram.
Beberapa netizen menantang Carina Lau untuk membagikan unggahan Instagramnya ke Weibo. Sementara, beberapa pengguna media sosial menyuruhnya untuk jangan pernah kembali ke China.
Sampai berita itu dinaikkan, Carina Lau belum menanggapi banjiran kritik yang datang dari para pengguna Weibo.
Carina Lau menjadi satu dari artis Hong Kong yang dikritik netizen +86 karena mengenang Ratu Elizabeth II dengan kalimat positif.
Aktor Hong Kong sekaligus bintang opera Law Kar Ying sempat dicecar netizen China pada platform Weibo karena memuji Ratu Elizabeth II pada akun Instagramnya. Unggahan tersebut kini sudah dihapus.
Carina Lau merupakan aktris yang paling terkenal karena tampil sebagai mantan penguasa China Qu Zetian dalam waralaba Detective Dee dari 2010 hingga 2018.
Ratu Inggris Elizabeth II meninggal di usia 96 tahun pada Kamis (8/9) usai kesehatan dia menurun sejak tahun lalu. Pemakaman berlangsung pada Senin (19/9) malam waktu Indonesia.
Sebelum kembali ke China, Hong Kong merupakan koloni Inggris lebih dari satu abad, tepatnya selama 157 tahun.
Cengkeraman kerajaan itu berawal dari akuisisi Hong Kong dari China pada 1842. Kala itu, China yang kalah dalam Perang Opium dengan Inggris (1839-1842) terpaksa meneken Perjanjian Nanking.
Isi perjanjian itu adalah China harus menyerahkan Hong Kong ke Inggris. Namun, seiring waktu berjalan, China bersikeras untuk merebut lagi Hong Kong menjadi dari bagian wilayahnya.
Proses puncaknya pun dimulai pada 1996 ketika komite persiapan dibentuk hingga akhirnya pulau itu diserahkan secara resmi oleh Inggris ke China pada pergantian hari 30 Juni-1 Juli 1997.