Iwan Fals di M20: Hidup Ini Bukan Surga, tapi Juga Bukan Neraka
Iwan Fals merefleksi kariernya yang sudah terbentang sejak 1975 di sela-sela mengisi materi Pre-Event 1 Music20 (M20) yang bertajuk StarsTalk, dan digelar daring pada Jumat (30/9) malam.
Dalam sesi yang ditayangkan secara streaming di CNN Indonesia tersebut, Iwan Fals menyadari bahwa fokus pada pilihan dalam hidup adalah hal yang membantu menjalani kehidupan.
"Alhamdulillah sampai detik ini saya memilih musik sebagai jalan hidup. Berlatih untuk tetap fokus dan bersyukur adalah hal yang penting," kata Iwan Fals.
Lihat Juga : |
"Saya berusaha puas, dan mensyukuri apa yang saya buat. Tapi ya namanya manusia ya, kok begini ya, kok begini ya," kata Iwan.
"Tapi itu juga mungkin yang terus membuat kita melihat dalam diri dan bergerak ke depan. Kalau kita lihat masa lalu, kan itu bisa jadi refleksi diri juga, ada rasa kesal, ada rasa malu begitu ya," lanjutnya sembari tertawa.
Iwan Fals dikenal sebagai salah satu legenda hidup musik Indonesia. Pria kelahiran 3 September 1961 itu mengawali karier sebagai musisi yang kerap memotret suasana sosial kehidupan masyarakat Indonesia pada dekade '70-an.
Berbagai lagunya yang berisi kritikan dan menyuarakan suara kaum marjinal pada masa itu menjadi kekuatan besar. Penggemar Iwan Fals membesar dan musik pria bernama lengkap Virgiawan Liestanto itu dianggap bisa menggerakkan massa.
Lagu-lagu Iwan Fals yang bisa menjadi gerakan sosial itulah yang membuat dirinya terpilih sebagai pengisi materi dalam StarsTalk. Dalam sesi itu, Iwan mengisi tema "Music sebagai Pergerakan Sosial".
"Intinya bagaimana daya hidup dan kebahagiaan itu mengisi hidup," kata Iwan. "Kita harus peduli juga dengan kegelisahan orang lain,
"mungkin melalui media musik juga bisa menyampaikan penjelasan tentang itu," lanjutnya. "Hidup ini kan bukan surga, tapi juga bukan di neraka,"
Sementara itu, salah satu Ketua Komite Pelaksana M20, Tantowi Yahya, menilai Iwan Fals adalah salah satu sosok yang konsisten menyuarakan apa yang ia pikirkan.
"Dan beruntung sekali bagi kita semua untuk memiliki orang seperti dia. Kebijakan dan kemurnian kata-katanya menginspirasi banyak orang di kehidupan kita," kata Tantowi.
Pre-Event 1 ini merupakan bagian dari rangkaian M20 yang berisi pembahasan berbagai isu dalam dunia musik, dalam rangka menguatkan isu utama Kepresidenan G20 Indonesia.
Kepresidenan G20 Indonesia yang puncaknya akan digelar di Bali pada pertengahan November 2022 membawa empat isu utama, yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi, Transformasi Ekonomi Digital, dan Krisis Pangan.
Sementara untuk rangkaian M20, akan membahas mulai dari hak intelektual, keberlangsungan industri musik yang adil dan inklusif, transformasi digital berkelanjutan dalam industri musik, hingga soal konser ramah lingkungan, dan soal kesejahteraan pekerja kreatif.
Setelah Pre-Event 1 yang akan digelar pada Jumat ini, M20 akan dilanjutkan dengan Pre-Event 2 pada 14 Oktober secara daring, dan puncaknya berupa M20 Summit yang digelar hybrid di TMII Jakarta.
(far/end)