3 Ribu Orang Beri Blonde Rating 1, Ada yang Cuma Tahan Tonton 30 Menit
Film terbaru tentang Marilyn Monroe berjudul Blonde menuai kritik sejak tayang 28 September. Film yang menampilkan Ana de Armas sebagai sang legenda ini malah mendapat respons negatif dari penonton.
Berdasarkan rating IMDb, Blonde mendapatkan rating rata-rata 5,6 dari 10. Angka itu berdasarkan lebih dari 22 ribu penilaian pengguna terhadap film tersebut.
Menurut pantauan pada Senin (3/10) petang, sekitar 3.393 dari 22.776 orang memberi film tersebut bintang 1. Angka itu sekitar 14,9 persen dari total review yang diberikan pengguna.
Sebagian besar penonton merasa tak nyaman selama menonton film garapan Andrew Dominik tersebut. Bahkan, rasa tak nyaman itu disebut menyebabkan Blonde sulit ditonton hingga selesai.
"Ini sangat sulit untuk ditonton. Rasanya sangat berantakan dan terus seperti itu sepanjang film diputar. Itu adalah bencana demi bencana tanpa ruang bernapas," ulasan salah satu pengguna yang diunggah pada 29 September.
"Saya berhasil melewati setengah jam pertama film ini, lalu berhenti menonton. Saya yakin ada target penonton untuk film ini, tapi saya bukan bagian dari grup itu," tulis pengguna lainnya dalam kritikan yang diunggah pada 28 September.
Kritikan lain juga dilontarkan para penonton terhadap Blonde. Beberapa pengguna menyoroti pendekatan sutradara dalam mengemas kisah hidup Marilyn Monroe.
Mereka menganggap film ini merupakan eksploitasi terhadap Monroe, bintang Hollywood yang dikenal mengalami banyak pengalaman pahit. Penonton juga menilai Blonde tidak menggambarkan Marilyn Monroe secara adil.
"Marilyn Monroe dieksploitasi dalam hidup, dan dia dieksploitasi besar-besaran saat meninggal. Blonde benar-benar eksploitasi terhadap seorang perempuan yang seharusnya beristirahat dalam damai," ulasan salah satu pengguna yang diunggah pada 29 September.
"Beberapa adegan ditampilkan dengan sangat kasar. Marilyn yang malang. Saya berhenti menonton setelah 30 menit! Ini hanya berfokus pada yang buruk," kata pengguna lain dalam ulasan yang diunggah pada 28 September.
"Ini bukan penghormatan, ini adalah eksploitasi terhadap perempuan malang yang hidupnya sudah cukup tragis. Mengapa mereka membuat film yang mengeksploitasi perempuan malang ini? Bagaimana kalau kita merayakannya sekali saja?" tulis pengguna dalam kritikan yang diunggah pada 30 September.
Lanjut ke sebelah...