Komentar Iwan Fals atas Kanjuruhan: Jangan Kayak Kasus Sambo, Kelamaan

CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2022 19:20 WIB
Iwan Fals komentari penanganan kasus tragedi di Stadion Kanjuruhan yang diselidiki Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Iwan Fals komentari penanganan kasus tragedi di Stadion Kanjuruhan yang diselidiki Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). (Foto: CNN Indonesia/M Andika Putra)

Tanda baca titik lainnya diberikan Iwan Fals kala ia menyertakan tangkapan layar judul berita CNNIndonesia.com berbunyi 'Panglima Andika: Mabes TNI Tangani Kekerasan Prajurit di Kanjuruhan'.

Sedangkan, dalam kicauan Twitter pada Senin (3/10), Iwan mengunggah sebuah foto yang menampilkan aparat polisi dan TNI di stadion dengan asap gas air mata yang menyelimuti lapangan.

"Gas Air Mata, Polisi, Tentara & Pentungan," cuit Iwan Fals melalui akun @iwanfals.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Kicauan itu datang setelah sebelumnya Iwan Fals mengirimkan doa tanda duka untuk keluarga mendiang korban tragedi tersebut. Ia juga berharap tragedi ini diusut tuntas dan tak terulang kembali.

"Semoga keluarga dan handai taulan yg ditinggalkan kuat dan tabah menjalaninya. Usut tuntas tragedi ini agar tak terulang lagi di kemudian hari. Sebagai pecinta sepakbola saya merasa sedih sekali," tulis Iwan.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC atas Persebaya, Sabtu (1/10) malam.

Suporter Arema memasuki lapangan karena tak terima dengan hasil pertandingan yang memenangkan Persebaya. Insiden itu direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.

Langkah tersebut menyebabkan penonton panik, sehingga berlarian, sesak napas, dan terinjak-injak. Menurut data kepolisian, 125 orang meninggal dunia dalam tragedi ini dan ratusan orang lainnya luka-luka.

Namun, komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengatakan korban pendukung Arema FC atau Aremania dalam tragedi Kanjuruhan sejauh ini tercatat lebih dari 130 orang. Jumlah itu berdasarkan data dari pihak Aremania yang telah ditemuinya.

"Dari kejadian yang menewaskan sampai lebih dari 130 orang saya dapat data dari Aremania sudah naik jadi 131 tapi data ini menurut keterangan teman-teman Aremania masih simpang siur, ada kemungkinan bisa lebih," kata Wahyu saat jumpa pers di Malang, Selasa (4/10).

Penggunaan gas air mata sendiri dilarang keras dalam pengamanan pertandingan sepak bola menurut regulasi FIFA. Meski di sisi lain, polisi menyatakan penggunaan gas air mata saat kerusuhan di Kanjuruhan telah sesuai prosedur.



(far/pra)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER