Sedangkan film keempat bertajuk Fasad mengisahkan konflik pasangan muda yang menjadi primadona di media sosial. Namun di baliknya, mereka menyimpan masalah besar yang mengancam nyawa.
Dessy Okt menjadi sutradara film ini, dengan naskah yang ditulis oleh Rafi Abdurrahman. Sementara itu, Fasad diperankan oleh Ray Shidiq dan Meira Hanum.
![]() |
Film terakhir berjudul Mithera dengan kisah ibu-anak bergenre drama-horor. Mithera mengisahkan seorang ibu yang menginginkan seluruh hidup sang anak agar bisa hidup kekal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Runny Rudiyanti dan Vonny Anggraini menjadi pemeran utama film yang disutradarai oleh Adinegoro Natsir tersebut. Sementara itu, naskah Mithera ditulis oleh Diah Hayu.
![]() |
Nosa menjelaskan film-film Omnibus Q selanjutnya didistribusikan ke pasar film nasional dan global, melalui berbagai festival film nasional dan internasional.
Tak hanya itu, filmmaker hingga aktor yang berkontribusi dalam proyek Omnibus Q juga diharapkan dapat merintis ke industri film nasional.
Mereka diproyeksikan dapat masuk ke industri setelah film itu beredar ke berbagai festival film selama 2 hingga 4 tahun ke depan.
"MondiBlanc sebenarnya kickstarting karier orang, jadi di situ kami harapkan selama 2-4 tahun ke depan filmnya bersirkulasi," kata Nosa kepada CNNIndonesia.com.
"Habis itu kita bakal bisa melihat film dan aktornya diekspos ke orang yang benar. Artinya, pasar film enggak cuma beli film tapi juga beli 'orang' untuk bikin project bareng," lanjutnya.