Oleh karena itu, Evan Peters membeberkan cara-cara untuk membawa dirinya kembali ke kehidupan aslinya yang jauh dari kehidupan milik Dahmer.
Ia banyak menyaksikan tayangan komedi dan romansa sebelum kembali ke rumah untuk bertemu keluarga dan teman-temannya.
Sejak tayang perdana pada 21 September lalu di Netflix, pujian terus datang kepada Evan Peters yang dinilai berhasil dalam memotret persona menyeramkan dari pembunuh berantai itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, salah satu penonton mengaku tidak berani menonton Dahmer dalam keadaan gelap karena takut dengan akting mengerikan Peters.
"Evan Peters sebagai Dahmer benar-benar sangat menyeramkan hingga saya harus menyalakan lampu saat menonton. Sungguh menakjubkan bagaimana dia bisa bertransformasi menjadi karakter apa pun," ulas salah satu pengguna pada 22 September.
Dahmer - Monster: The Jeffrey Dahmer Story menceritakan tentang cara Dahmer (Evan Peters) membunuh dan memutilasi sekitar 17 laki-laki dalam periode 1978 dan 1991.
Jeffrey Dahmer dikenal sebagai monster. Ia merupakan pelaku pelecehan seksual bahkan terhadap anak-anak, pembunuh berdarah dingin karena menghabiskan para korban secara bengis.
Tak hanya membunuh, ia juga mengawetkan bagian tubuh hingga memakan daging korbannya.
Dalam periode 1978 dan 1991, Jeffrey Dahmer membunuh 17 pria dewasa dan anak-anak, meski sebagian besar terjadi antara 1987-1991.
Sebagian besar korban Dahmer adalah mereka yang terdampak rasisme sistemik. Jumlah korban itu juga semakin bertambah akibat kurang ketat dan cekatannya kelembagaan polisi di AS dalam memproses laporan saksi.
Serial tersebut dibuat Ryan Murphy bersama Ian Brennan. Selain Evan Peters, serial ini juga dibintangi Richard Jenkins, Molly Ringwald, Niecy Nash, dan Michael Learned.
Dahmer - Monster: The Jeffrey Dahmer Story bisa disaksikan di Netflix.