Iwan Fals mengomentari pemberitaan hasil survei calon wakil presiden Indekstat atas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Ketiga nama potensial itu memiliki selisih tipis satu dengan yang lain. Tak hanya itu, pemberitaan media lokal tersebut memperlihatkan foto keakraban Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil yang 'bersaing' dalam survei tersebut.
"Akur nih," komentar Iwan Fals dalam cuitan terbarunya pada Senin (7/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Iwan Fals untuk mengutip cuitan tersebut.
Berdasarkan survei Indekstat Research and Data Science yang dirilis Minggu (6/11), Sandiaga Uno unggul dari beberapa nama potensial lain, seperti Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Andika Perkasa, hingga Khofifah Indar Parawansa.
Dalam rilis survei cawapres terbuka, Sandi unggul dengan elektabilitas mencapai 10,1 persen. Ia melampaui Anies di posisi kedua dengan elektabilitas 9,6 persen, RK 9,5 persen, dan AHY dengan 6,8 persen, hingga Andika dengan 3,1 persen di posisi kesembilan.
Tak hanya itu, Sandi juga unggul dalam survei nama-nama cawapres potensial yang dilakukan secara tertutup atau ditentukan. Elektabilitas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu mencapai 14,3 persen.
Dia masih mengalahkan RK di posisi kedua dengan 13,7 persen, Anies 12,7 persen, AHY 9,8 persen, dan Ganjar di posisi kelima dengan 8,4 persen.
Di bawahnya masing-masing ada nama Khofifah dengan 5,8 persen, Cak Imin 5 persen, Andika Perkasa 4,5 persen, Erick Thohir 4,5 persen, Puan Maharani 3,9 persen, hingga Ketua Dewan Syuro PKS Salim Segaf al-Jufri dengan 0,1 persen.
"Ini cawapres tertutup, Sandiaga Uno di angka 14,3 persen, kemudian RK 13,7 persen, Anies di 12,7 persen," kata Rikola.
Survei Indekstat dilakukan pada 10-19 Oktober, dengan wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden berusia di atas 17 tahun atau telah menikah. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,8 persen.