Jakarta, CNN Indonesia --
Sahabat Aaron Carter yang bernama Gary Madatyan bercerita ketika ia tiba di rumah Aaron di hari sang eks bintang pop cilik ini meninggal dunia pada Sabtu (5/11).
Madatyan menyambangi rumah bersama mantan kekasih Aaron, Melanie Martin. Namun, ketika mereka tiba, ia mengatakan rumah Aaron saat itu benar-benar ditutup.
"Sesampainya aku di sana, rumahnya benar-benar ditutup. Kami tidak bisa masuk ke dalam rumah. Polisi sedang melakukan penyelidikan dan jenazahnya masih ada di dalam rumah," kata Madatyan kepada ET, Senin (7/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah jenazah Aaron telah dibawa keluar dari rumah, kata Madatyan, polisi hanya mengizinkan beberapa orang yang masuk ke dalam rumah.
"Kami hanya ingin masuk ke sana dan melihat apakah ada darah atau alkohol atau hal lainnya di dalam rumah," imbuhnya.
"Aku menengok ke kamarnya dan terlihat normal," katanya. "Aku pergi ke kamar mandi dan bak mandinya penuh dengan air, seperti berwarna kekuningan."
Kepolisian Los Angeles menemukan sejumlah kaleng udara bertekanan (compressed air can) di kamar mandi tempat Aaron Carter ditemukan meninggal dunia.
Selain itu, pihak berwajib mengatakan bahwa mereka menemukan sejumlah botol pil resep di tempat kejadian.
Udara kalengan merupakan produk rumah tangga yang biasanya digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti membersihkan debu.
Namun di Amerika Serikat, seperti dilaporkan American Addiction Centers, produk udara kalengan ini sering disalahgunakan dan menyebabkan ketergantungan.
Istilah yang dikenal di Amerika Serikat dalam penyalahgunaan barang ini adalah "huffing" atau "dusting".
Madatyan yang melihat adanya kalengan di kamar mandi, membenarkan Aaron pernah melakukan "huffing". Namun, ia tidak pernah menyaksikan Aaron melakukannya secara langsung.
Ia juga pernah mendengar bahwa adik dari Nick Carter Backstreet Boys itu juga sedang meminum sejumlah obat-obatan, tapi bukan narkoba.
"Ada kalanya dia melakukannya ("huffing") di Instagram. Begitu aku melihatnya, aku dan Melanie bertukar pesan, 'Ini parah, ini tidak bagus'. Kami sangat mengkhawatirkannya," ujarnya.
"Dia terlihat kacau. Berat badannya sangat berkurang. Dia tidak bertingkah normal. Pikirannya tak ada di sana. Aku dengar dia minum banyak obat, bukan obat-obatan terlarang, tapi dia banyak minum obat," lanjut Madatyan.
[Gambas:Video CNN]
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab kematian Aaron Carter. Madatyan hanya bisa berspekulasi bahwa sahabatnya itu sedang dalam pengaruh obat lalu tertidur di bak mandi.
"Aku pribadi merasa dia sedang dalam pengaruh obat-obatan dan tertidur di bak mandi," kata Madatyan.
"Aku rasa ini sebuah kecelakaan yang tragis karena dia mencintai kehidupan. Dia punya banyak sekali rencana. Meskipun dia punya isu kesehatan mental dan adiksi, tapi dia mencintai kehidupan," ungkapnya melanjutkan.
Lanjut ke sebelah...
Gary Madatyan dan Melanie Martin menjadi dua orang yang berada di rumah Aaron Carter ketika insiden tersebut terjadi. Berdasarkan cerita Madatyan, tidak ada teman Aaron yang berada di lokasi ketika artis 34 tahun itu ditemukan meninggal dunia.
"Itulah kenapa apa yang terjadi mengkhawatirkan. Apa yang terjadi di hari sebelumnya? Kami perlu mencari tahu," katanya.
Selain itu, Gary Madatyan juga membeberkan apa yang dihadapi Aaron Carter dua minggu sebelum kematiannya. Saat itu, katanya, Aaron sedang tenggelam atas kematian kakaknya, Leslie Carter, yang wafat pada 2012 silam.
Aaron juga mesti menghadapi urusan hak asuh yang membuatnya tidak bisa bertemu dengan anaknya dengan Martin yang bernama Prince. Ia juga diasingkan dari banyak anggota keluarganya.
"Aku pikir dia sedang dalam kondisi baik-baik saja hingga kasus hak asuh anak masuk," kata Madatyan. "Dia sangat patah hati karena tidak bisa bertemu anaknya, dan banyak melakukan pertemuan dengan pengacaranya."
Aaron Carter memiliki sejumlah gangguan kesehatan mental, yakni gangguan kepribadian, skizofrenia, kecemasan akut, dan depresi manik atau gangguan bipolar.
Selain itu, Madatyan juga menambahkan bahwa I Want Candy itu juga tersandung masalah finansial.
"Itu parah banget. Dia tidak bisa mengatur uangnya sendiri. Tidak ada orang yang membantunya mengatur uangnya. Secara finansial dia sangat kacau. Dia butuh seseorang untuk berada di sisinya," ujar Madatyan.
Madatyan pernah menyarankan kepada Aaron agar pergi menemui ahli untuk mendapatkan bantuan. Untungnya saran tersebut tidak ditolak oleh Aaron.
Ia berjanji akan menjalani rehabilitasi dalam waktu dekat. Sayangnya, hal tersebut tidak pernah terwujud.
"Kami pernah ngobrol. Dia bilang, 'Kamu ingin aku melakukan apa?' Aku bilang 'Bolehkah aku mendaftarkan kamu untuk rehabilitasi?'" kata Madatyan menirukan pembicaraannya dengan Aaron saat itu.
"Dia bilang, 'Oke, aku akan melakukannya. Beri aku waktu satu minggu dan aku akan melakukannya. Beri aku dua minggu'. Itu tidak pernah terjadi," lanjutnya.
"Aku rasa gangguan mental dan adiksi yang dia miliki mengontrol kehidupannya. Aaron juga merasa seperti orang yang sangat kesepian dalam benaknya sendiri," tutur Madatyan.
Aaron Carter meninggal dunia di usia yang ke-34. Dalam laporan TMZ, Carter ditemukan meninggal dunia di kamar mandi rumahnya di Lancaster, California pada Sabtu pagi (5/11) waktu setempat.
Ia pertama kali dikenal luas sebagai adik dari personel Backstreet Boys, Nick Carter, dan menjadi populer berkat kiprahnya yang penuh sensasi sejak usia belia.
Deretan album platinum menghiasi awal kariernya dan mengubah Aaron menjadi bintang pop cilik. Ia pun juga menjajaki dunia seni peran, dan muncul dalam beberapa tayangan televisi saat itu.
Namun, Aaron Carter mulai menuai pemberitaan miring setelah sempat tertangkap menyetir di bawah pengaruh zat, tuduhan mengerikan terhadap anggota keluarga termasuk Nick, dan menjalani rehabilitasi.
[Gambas:Photo CNN]