Meski demikian, masih ada sejumlah kritikus yang melontarkan kritik terhadap Black Panther: Wakanda Forever.
Salah satunya ulasan Tim Grierson, kritikus film dari Screen International. Menurutnya, Black Panther 2 gagal menghubungkan makna di balik kepergian T'Challa dengan masa depan bangsa Wakanda.
"Film ini cukup bijaksana dalam mengeksplorasi kesedihannya, tetapi kesulitan menjelaskan apa makna di balik kehilangan Boseman bagi masa depan seri ini," tulis Tim Grierson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mick LaSalle dari San Francisco Chronicle bahkan menulis kritik pedas karena menilai Black Panther: Wakanda Forever memiliki plot dan eksekusi yang tersesat sama dengan rakyat Wakanda.
"Kini, Wakanda Forever terasa sama tersesat dan sedihnya dengan orang-orang Wakanda," tulis Mick LaSalle.
Black Panther: Wakanda Forever merupakan film kedua Black Panther yang melanjutkan kisah bangsa Wakanda setelah T'Challa wafat. Film ini masih ditulis dan disutradarai Ryan Coogler.
Sekuel ini dibintangi Letitia Wright, Lupita Nyong'o, Danai Gurira, Winston Duke, dan Angela Bassett. Film ini juga bakal menjadi debut Dominique Thorne sebagai Riri Williams alias Ironheart, superhero muda yang bakal menjadi anggota Young Avengers.
Selain itu, Black Panther 2 juga menjadi debut Tenoch Huerta sebagai Namor di semesta Marvel Cinematic Universe (MCU). Namor merupakan penguasa bangsa Talokan, bangsa yang dikenal sebagai surga di bawah laut.
Black Panther: Wakanda Forever tayang 9 November di bioskop Indonesia.