Beberapa dari kerugian itu bahkan disahkan atau dipaksakan oleh otoritas pemerintahan melawan perlawanan yang berani. Sedangkan yang lain terungkap dan dipertajam oleh krisis global, seperti pandemi Covid-19.
Pandemi ini membawa dampak buruk bagi kita semua. Namun itu berdampak lebih pada perempuan. Ada intensifikasi mengerikan terkait kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan.
Ancaman lain terhadap keamanan perempuan adalah kehilangan peluang ekonomi secara seismik. Jutaan perempuan kehilangan pekerjaan pada 2020. Mereka kehilangan pekerjaan mereka dalam angka yang lebih cepat dari para pria dan menjadi pengangguran lebih lama dibanding yang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan saat ini, ketika harga minyak dan pangan meningkat secara global, di tengah darurat iklim dan pendapatan perempuan di area militer secara berkelanjutan, serta kontribusi mereka terhadap kesuksesan bisnis dan pemulihan pasar menjadi lebih berarti dibanding sebelumnya.
Ironisnya, pandemi juga menunjukkan kita berapa banyak dari kemajuan masa depan kita bergantung pada keterampilan dan kepemimpinan perempuan. Perempuan menopang sistem kesehatan kita dan menemukan vaksin yang menyelamatkan hidup.
Sebagai pemimpin negara, mereka menunjukkan kita beberapa respons paling efektif terhadap pandemi. Namun kita menunjukkan lagi dan lagi bahwa kita tidak menghargai partisipasi, kontribusi, dan kepemimpinan perempuan secara setara.
Tahun ini, sebanyak 169 negara dan wilayah yang menyumbang sebagian besar tenaga kerja perempuan di dunia diperkirakan akan tetap di bawah garis sebelum pandemi.
Apa yang bisa kita kaitkan dengan ini? Dengan menyesal, saya memberitahu Anda semua bahwa selama pandemi, perempuan menerima tambahan 512 miliar jam kerja di dunia kesehatan secara tanpa dibayar.
Dan sementara saya membiarkan statistik itu dicerna, saya ingin mengakui betapa pentingnya sistem kesehatan
Sistem kesehatan dan perawatan adalah dasar untuk fungsi ekonomi dan masyarakat kita dan saya tidak menyarankan sebaliknya. Faktanya, kenyataannya adalah, setiap orang akan butuh sistem tersebut dalam hidup mereka.
Namun, kita juga menyadari kenyataan bahwa cara perawatan sistem kesehatan yang saat ini ada dan disediakan itu tidak adil, dan tidak berkelanjutan.
Kita harus mengatasi bias budaya yang secara otomatis melabelkan pekerjaan merawat itu adalah urusan perempuan. Bahkan sebelum pandemi, perempuan menghabiskan waktu tiga kali lebih banyak dibanding laki-laki dalam hal pekerjaan di dunia kesehatan dan rumah tangga dengan tanpa bayaran.
Sejak awal itu tidak adil dan kini makin memburuk. Kini waktunya mengakui bahwa ada sesuatu yang sangat, sangat tidak beres. Terlepas dari apakah kita memanfaatkan perempuan, sederhananya, kita mesti menghukum perempuan karena mereka lebih peduli.
Kita mesti berhenti mengandalkan perempuan agar ini bisa berjalan dan sebagai gantinya, secara proaktif memungkinkan dukungan dan kompensasi lebih adil di dunia kesehatan.
UN Women telah mengamati bahwa kepedulian mereka yang diapresiasi dan dihargai dengan benar di berbagai bentuk adalah bagian kritis yang hilang, dan membuka seluruh potensi perempuan secara penuh dalam ekonomi dan masyarakat, yang mana, tentu saja, sama dengan membuka potensi penuh semua orang di ekonomi dan masyarakat.
Pemerintah, pebisnis, dan masyarakat sipil semuanya dapat berperan dalam hal ini.
UN Women ingin mengusulkan tindakan praktis dan segera. Meminta para pemerintah untuk mendukung layanan kesehatan, membayar pajak yang mendanai mereka. Memprioritaskan penciptaan lingkungan kerja ramah keluarga, termasuk jam kerja fleksibel, paid parental leave, dan fasilitas penitipan anak di lokasi kerja.
Ini adalah sebuah momen ketika kita harus segera bertindak, tidak hanya untuk memulihkan kerugian perempuan dan anak-anak, tapi juga menghentikan status quo yang berbahaya, yang membuat ketidaksetaraan terus ada.
Taruhannya tidak bisa lebih tinggi lagi. Dunia bukan hanya perempuan. Ini solusi inovatif lebih dari sebelumnya. Mengoptimalkan inklusivitas adalah kesempatan terbaik kita untuk sukses.
Kelompok terpandang yang saya hormati hari ini, mendapati diri mereka memiliki tugas membuat keputusan yang membentuk kehidupan kita.
Para perempuan mendesak Anda, menempatkan perempuan di jantung pertumbuhan ekonomi dan pemulihan. Jadilah arsitek masa depan yang lebih baik dengan melakukan apa yang belum pernah secara efektif dilakukan sebelumnya. Prioritaskan perempuan untuk kebaikan semua. Terima kasih.
(end)