"Dilaporkan karena ada kekhawatiran Direktur Park kabur dan tidak menyelesaikan tanggung jawabnya," kata Rizky yang menyebut saat ini proses hukum masih dalam tahap pelaporan.
"Sebelum lapor, sudah mediasi tapi digantung terus. Sampai sekarang tidak dibayar sama sekali dan sudah tidak jawab [ketika dihubungi] lagi," katanya.
"Hasil penjualan tiket kurang lebih sudah mencapai Rp7 miliar. Dana itu sudah hampir setengahnya ditarik Direktur Park," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 7 November lalu, penyelenggara festival musik We All Are One K-pop Concert mengumumkan acara yang semula dijadwalkan pada 11-12 November diundur ke Januari 2023. Namun kala itu, keputusan tersebut diambil sebagai sikap belasungkawa atas tragedi Itaewon di Korea Selatan.
"Karena mempertimbangkan bahwa telah terjadi beberapa insiden malang dalam peristiwa dan juga bencana Itaewon di Korea, ada kekhawatiran tinggi dari promotor dan juga seniman tentang insiden itu," tulis pernyataan PT Coution Live Indonesia selaku penyelenggara.
"Oleh karena itu, PT. Coution Live Indonesia, yang menjadi tuan rumah konser ini dan beberapa artis yang menyatakan duka atas tragedi ini.... memutuskan untuk menunda jadwal konser hingga Januari 2023," lanjutnya.
"Kami ingin meminta pengertian Anda bahwa kami telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengunjung karena penundaan jadwal," kata mereka.
Meski begitu, penyelenggara tetap menjanjikan bahwa tidak ada perubahan-perubahan signifikan terkait daftar penampil yang akan hadir di acara nanti.
Daftar idol Korea yang bakal tampil di festival tersebut antara lain adalah BamBam Got7, PENTAGON, ASTRO, SF9, dan Chen EXO.
Namun setelah kini resmi ditunda, belum ada informasi lebih lanjut mengenai perubahan jadwal penampilan para penampil yang telah dikonfirmasi. Identitas penyelenggara pun tidak tercantum jelas di laman acara tersebut.