Salah satu bukti penipuan yang berhasil ditemukan yakni ketika Alia meminta tangkapan layar e-ticket dari si penipu. Ia kemudian mengetahui tiket tersebut palsu karena ada perbedaan layout e-ticket saat dibandingkan dengan yang asli.
"VIP itu kan dapat tiga benefit, yaitu soundcheck, early entry, sama tiket masuk. [Keterangan] itu ada di e-ticketnya," kata Alia saat dihubungi CNNIndonesia.com dalam kesempatan terpisah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, beberapa penipu itu enggak masukkan itu. Atau kalau masukkan itu editannya kelihatan, kelihatan tempelan," lanjutnya.
Pada kesempatan lain, Alia juga menemukan pelaku yang menunjukkan tangkapan layar e-ticket dengan tanpa celah. Pelaku pun akhirnya ketahuan ketika diminta bukti dengan permintaan yang spesifik.
"Aku juga nemu yang e-ticketnya sempurna. Tapi kan aku enggak serta merta langsung percaya, akhirnya aku minta dia buat kirimin screenshot konfirmasi pembelian di inbox e-mail," ujar Alia.
"Aku minta screenshot itu, sama minta bukti KTP dia yang sesuai dengan nama di tiket itu, difoto tapi sampingnya ada tulisan kertas yang kita request sendiri," lanjutnya.
Alia juga tidak menampik bahwa pembelian dari tangan kedua menyimpan segudang risiko. Sebab, penggemar harus begitu teliti untuk memeriksa keaslian tiket dan mencari penjual yang dipercaya.
Di sisi lain, penggemar juga masih tetap was-was meski seluruh tahapan pembuktian berhasil dipenuhi. Mereka baru bisa bernapas lega jika tiket sudah ditukar dan mereka berhasil masuk lokasi konser pada hari pelaksanaan.
"Kalau beli di WTS itu juga enggak bisa tenang sampai hari H. Kadang kita enggak sadar kalau e-ticketnya palsu. Ada banyak modusnya," ujar Alia.
"Yang paling parah, kita udah COD tiket fisik, tapi ternyata gelangnya itu dipalsuin. Akhirnya enggak bisa nonton. Jadi kalau beli via WTS itu berisiko banget," lanjutnya.
(frl/end)