Jakarta, CNN Indonesia --
Setiap penggemar punya cara masing-masing dalam menikmati seni dari idola mereka. Dalam dunia musik, hal paling sederhana adalah datang ke konser dan bernyanyi bersama lagu yang disuka atau berjoget.
Namun pada sebagian penggemar, muncul kebiasaan baru yang akhirnya berkembang di kalangan fandom. Bahkan beberapa di antaranya menjadi sebuah kesenian dengan basis penggemarnya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya adalah Temon Holic, sebuah tren berupa seni joget mengiringi dangdut koplo yang populer di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Semua bermula ketika seorang pria asal Klaten, Jawa Tengah, bernama Muchtar Setyo Wibowo alias Temon sering berjoget sendiri kala datang ke konser dangdut koplo pada 2013.
Kala itu, Temon kerap berjoget dengan gaya dan caranya sendiri yang unik saat menonton pentas dangdut koplo dari panggung ke panggung. Lenggak-lenggok unik dari Temon kemudian menulari temannya dan penonton dangdut koplo yang lain.
[Gambas:Instagram]
"Dulu itu aku jogetnya sendiri, belum ada kelompok Temon Holic. Terus dia [teman Temon] tertarik, kok jogetnya lucu, unik, dan kreatif," kata Temon kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
"Akhirnya beliau ajak teman-temannya di desanya. Terus teman saya dan tetangganya itu inisiatif membuat nama Temon Holic, sebagai fan lah," lanjutnya.
Hajatan demi hajatan juga jadi panggung bagi Temon Holic yang semakin menulari banyak penggemar dangdut koplo lainnya untuk ikut berjoget ala Temon. Hingga kemudian, ia menerima sebuah tawaran manggung sungguhan.
Temon menyebut, sebuah dealer motor menawari dirinya sebuah job. Bukan hanya itu, sebuah lomba untuk berjoget ala Temon pun digelar. Tak disangka, banyak penikmat musik koplo mengajukan diri jadi peserta.
Lomba demi lomba akhirnya melahirkan sebuah tren dan fenomena. Temon Holic pun jadi ajang para penikmat musik koplo bukan hanya sekadar menikmati sajian alunan melodi tabuhan gendang, tapi juga beradu siapa paling kreatif dalam berjoget.
"Setiap car free day ada musik dangdut dan ada lomba Temon Holic, saya jadi juri. Terus di mana-mana per kabupaten ada lomba joget Temon Holic," kata Temon.
Lanjut ke sebelah...
[Gambas:Youtube]
Gerakan Temon Holic pada dasarnya berupa tarian improvisasi yang mengikuti tabuhan gendang. Namun, Temon menjelaskan ada sebuah prinsip yang dia ciptakan sebagai acuan dalam berjoget.
Prinsip itu dikenal dengan sebutan KIS, yang merupakan singkatan dari Kreasi, Imajinasi/Inspirasi, dan Seni.
"Kreasi itu kita punya kreasi apa, diimajinasikan. Terus kita lihat apa pun jadi inspirasi dan kita buat gerakan yang ngepasin gendang, dan itulah seninya," ucap Temon.
Dari prinsip tersebut, penggemar mengembangkan tarian berdasarkan imajinasi masing-masing. Mereka bebas berkreasi dengan inspirasi yang berasal dari mana saja, mulai dari gerakan tukang pacul hingga tarik layangan.
Meski bersifat bebas, Temon mengatakan ada sejumlah gerakan yang menjadi ciri khas Temon Holic. Salah satunya gerakan tangan mengombak, yakni berpegangan tangan lalu menggerakkan tangan seperti ombak.
"Itu berpegangan tangan terus diombakkan, kayak bentuk zig-zag itu kalau diperagakan," kata Temon.
[Gambas:Youtube]
Namun joget Temon Holic tidak bisa diperagakan untuk semua lagu dangdut. Temon mengatakan tarian tersebut lebih mudah jika diiringi musik yang kental dengan irama gendang koplo.
Jika hanya menggunakan alunan gendang yang datar, Temon mengaku kesulitan untuk berkreasi karena tidak bisa banyak membuat variasi. Improvisasi musik dalam bentuk koplo yang intuitif dan cepat menjadi bensin bagi goyang ala Temon Holic.
Kini Temon merasa Temon Holic bukan hanya sekadar gaya dirinya dan mereka yang serasa untuk berekspresi. Bahkan jauh dari pada sekadar joget ikuti tabuhan gendang koplo, Temon Holic sudah jadi kebanggaan dan menyatukan para penggemar koplo.
"Dulu aku cuma berawal dari pelampiasan, joget di depan panggung, asyik sendiri. Terus ya sudah, orang lain yang saya enggak kenal lihat, kok lucu? Kok kreatif?" kata Temon.
"Waktu itu masih zaman BBM [BlackBerry Messenger], jadi saya sering ditanya info tampil di mana. Ikut semua, jadi banyak teman. Berawal dari joget, bisa dapat teman dapat keluarga," lanjutnya.
[Gambas:Instagram]
Tak berhenti di situ, Temon juga membawa misi penting di balik joget Temon Holic yang ikonis. Ia mengaku ingin menyebarkan 'virus' dan mengenyahkan stereotipe pada pertunjukan musik dangdut koplo.
"Saya kan punya visi dan misi, menyebarkan virus joget damai," ucap Temon.
"Aku punya visi setidaknya aku mengurangi penonton dangdut biar enggak anarkis dan bikin keributan. Kan eman-eman [sayang sekali] kalau yang punya event misal ada kerusuhan." katanya.
[Gambas:Youtube]