Menyemai Tunas Muda Skena Musik Bawah Tanah

CNN Indonesia
Minggu, 20 Nov 2022 18:13 WIB
Sebuah kelompok musik underground di Bogor tengah berjuang punya penerus dengan asa jadi komunitas inklusif dan jauh dari "zaman ngawur".
Ilustrasi. Sebuah kelompok musik underground di Bogor tengah berjuang punya penerus dengan asa jadi komunitas inklusif dan jauh dari
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekelompok pemuda, mulai dari yang berusia remaja tanggung hingga 'abang-abang' sekitar 20-an tahun tengah berkumpul di sebuah art space di kawasan Cibinong, sebuah sore November 2022.

Dari pakaian mereka yang banyak merupakan merchandise band, mereka tampak mengidentifikasi diri sebagai pegiat skena musik bawah tanah hardcore dan punk di kawasan yang masuk Kabupaten Bogor tersebut dan sekitarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski banyak dari mereka yang berusia remaja tanggung, bahkan masih terlihat duduk di usia bangku sekolah, mereka sudah sering hilir mudik di berbagai gig dengan moshing menjadi bagian di dalamnya.

Sore itu, mereka pun masih terlihat malu-malu dan polos. Jauh berkebalikan saat sudah ber-moshing-ria di mosh pit. Perlahan, satu per satu remaja ini mengisahkan pengalaman mereka menjadi bagian dalam komunitas moshing skena musik underground.

"Pertamanya itu 2018 awal mula gue nonton gig langsung. Tapi dari kecil emang sudah sering dengerin musik punk dari abang-abang gue," kata Ridwan yang berusia 18 tahun dan memulai moshing pada usia 14 tahun.

"Pertamanya itu gue enggak berani moshing, takut. Sekadar ngeliatin orang moshing, tapi terus akhirnya penasaran, 'Bagaimana sih rasanya masuk ke dalam lingkaran itu?" lanjutnya.



Sementara itu, Abduh yang berusia 16 tahun, mengaku tertarik dengan punk dan hardcore bahkan sejak masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Pertama kali datang gig pada 2019, Abduh juga awalnya malu-malu dan mengamati terlebih dahulu.

"Nah pas datang hadir nonton band favorit saya, Outstep, itu saya langsung turun," ujar Abduh malu-malu.

Para remaja tanggung ini bukan hanya sekadar kumpulan anak muda yang gemar moshing dan musik bawah tanah. Mereka adalah 'penerus' para seniornya yang juga ikut andil mengenalkan skena musik bawah tanah.

Adipati, vokalis sebuah band punk kawakan Bogor adalah salah satu dari senior tersebut. Namun Adipati bukan hanya mengenalkan, ia juga ikut mengayomi junior-junior mereka untuk membentuk komunitas yang inklusif dan jauh dari stigma negatif.

Meski begitu, Adipati dan kawan-kawan sebayanya seperti Farel (23), Egy (24), dan Arief (26), juga menekankan betapa pentingnya bagi 'adik-adik' mereka untuk menjadi diri sendiri.

"Belakangan ini mereka sering muncul di gig-gig kecil atau street gig punk. Terakhir gue urus tur band luar kota, bahkan ada beberapa remaja hijaber juga pada moshing koprol begitu," kata Adipati.

Misi menjadikan komunitas underground yang inklusif bagi mereka adalah termasuk memberikan ruang yang nyaman bagi penggemar perempuan.

Arief yang sudah mengenal musik punk sejak belia menyadari bahwa perempuan kerap dirundung dengan rasa tidak nyaman ketika menghadiri pertunjukan musik bawah tanah.



"Di setiap acara, untuk meminimalisir pelecehan seksual, kami selalu mengkampanyekan agar menjaga kaum perempuan, sehingga teman-teman kami yang cewek juga bisa lebih nyaman untuk masuk ke mosh pit," kata Arief.

"Intinya kami enggak mau zaman-zaman ngawur di era kami kecil dulu itu terulang lagi, saat gig-gig punk ada sexy dancer hanya untuk menarik massa. Dan saat itu, umum banget terjadi pelecehan seksual tanpa ada yang berani berbicara," timpal Farel.

"Menurut gue, yang harus dibenahi itu pola pikir laki-laki. Kita sebagai dewasa yang berpola pikir normal dan sudah mengerti, harus menanamkan pola pikir kalau pelecehan seksual itu enggak keren," timpal Egy.

"Karena masih banyak, oknum-oknum di sini yang beranggapan kalau pelecehan seksual itu keren. Mereka harus dibikin malu, diasingkan, dan disanksi sosial sih intinya," lanjutnya.

Lanjut ke sebelah...

Paparan Alkohol

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER