Dispatch Bongkar Lee Seung-gi Tak Dibayar Agensi 18 Tahun Bermusik

CNN Indonesia
Senin, 21 Nov 2022 19:10 WIB
Dispatch memberitakan Lee Seung-gi tak pernah dapat sepeserpun keuntungan selama 18 tahun bermusik dari agensi, Hook Entertainment. Foto: AP/Chiang Ying-ying
Jakarta, CNN Indonesia --

Lee Seung-gi diberitakan tidak pernah menerima bayaran dari keuntungan 18 tahun karier bermusik atau sepanjang bernaung di Hook Entertainment.

Media lokal Dispatch pada Senin (21/11) memberitakan Lee Seung-gi yang debut sebagai penyanyi pada 2004 lewat album The Dream of a Moth tidak pernah dibayar sepeserpun untuk musiknya.

Hal tersebut dibongkar Dispatch beberapa hari setelah Lee Seung-gi pada 17 November secara resmi meminta laporan keterbukaan dari agensi tentang pendapatannya untuk aktivitas sebagai penyanyi selama 18 tahun.

Hook Entertainment selaku agensi menyatakan sedang mengerjakannya dari sisi akuntansi.

"Hook Entertainment telah menerima sertifikasi konten dari Lee Seung-gi dan sedang meninjau data terkait dan menyiapkan tanggapan yang sesuai," kata agensi seperti diberitakan Sports World via Naver pada Jumat (18/11).

"Hook Entertainment bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini secara damai tanpa ada kesalahpahaman antara kedua belah pihak."

Dalam 18 tahun terakhir, Lee Seung-gi telah merilis 137 lagu dan 27 album (full, mini, dan single). Ia sedikitnya menjual 100 ribu kopi untuk tiga album pertamanya yang dirilis pada 2004. 2006, dan 2007.

Pada tahun-tahun awal, ia juga memenangkan Rookie of the Year dalam Seoul Music Awards, SBS Gayo Daejeon dan MBC Gayo Daejeon berkat lagu Delete.

Berdasarkan informasi yang diterima Dispatch, dalam periode 2009-2022, karier musik Lee Seung-gi menghasilkan pendapatan lebih dari 9,6 miliar won atau sekitar Rp111,21 miliar (1 won= Rp11,58).

Angka itu berdasarkan data yang tercatat dari jaringan yang mendistribusikan musik Lee Seung-gi dalam periode tersebut.

Sementara itu, dokumen dalam periode 2004-2009 hilang, sehingga tidak semua informasi dapat diverifikasi kembali. Hal itu berujung pada tak ada cara untuk memastikan total yang diperoleh pada masa itu.

Semua hal tersebut terungkap ketika Lee Seung-gi mendapatkan sebuah pesan pada 29 Januari 2021. Pesan itu menunjukkan penjualan digital The Ordinary Man (2020) 63,8 juta won, sedangkan album ketujuhnya, The Project, 170 juta won.

"Total 234 juta won. Sedangkan bujet produksi 200 juta won. Ada sisa 33,6 juta won. Invoice pajak akan diterbitkan bulan ini dana akan disetorkan pada bulan berikutnya," bunyi pesan tersebut.



Berdasarkan pesan tersebut, Lee Seung-gi dikabarkan merasa senang karena "mendapatkan untung dari lagu tersebut." Namun, hal tersebut tak bertahan lama ketika ia menceritakan hal tersebut kepada seniornya di industri musik.

"Saya sepertinya juga mendapatkan untung dari digital sales. Bahkan setelah memproduksi dengan bujet 200 juta won, saya mendapat untung 33,6 juta won," kata Lee Seung-gi seperti diberitakan Dispatch.

"Apa yang kamu bicarakan? Kira-kira berapa royalty fee yang saya dapatkan? Bagi Anda, Anda menghasilkan banyak uang. Anda belum dibayar?" jawab senior yang dirahasiakan namanya itu.

"Itu benar. Saya selalu mendengar kalau saya penyanyi (berpendapatan) minus," tutur Lee Seung-gi.

"Apa syarat dan ketentuan kontrak Anda dengan Hook? Mengapa Anda belum dibayar?" tanya senior tersebut.

Media lokal Korea Selatan tersebut kemudian memberitakan bahwa pada 2004 atau awal tanda tangan kontrak eksklusif, Lee Seung-gi dan Hook Entertainment sepakat pada pembagian 40:60 untuk keuntungan.

Sehingga itu berarti, Lee Seung-gi mendapatkan 40 persen dan agensi mendapatkan 60 persen. Namun, angka itu berubah menjadi 60:40 pada 2009, dan menjadi 70:30 pada 2017 untuk Lee Seung-gi.

Lanjut ke sebelah...

Lee Seung-gi Disebut Perlu Bayar Pengeluaran Sendiri


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :