Quentin Tarantino Kritik Aktor MCU Bukan Bintang Sesungguhnya

CNN Indonesia
Rabu, 23 Nov 2022 16:45 WIB
Quentin Tarantino mengkritik dominasi Marvel Cinematic Universe di Hollywood sehingga penonton lebih fokus kepada aktor, bukan karakternya.
Quentin Tarantino mengkritik dominasi Marvel Cinematic Universe di Hollywood sehingga penonton lebih fokus kepada aktor, bukan karakternya. (Foto: Rebecca Sapp/Getty Images for The Recording Academy/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sutradara Quentin Tarantino menyampaikan keresahannya atas dominasi Marvel Cinematic Universe (MCU) di industri Hollywood.

Dominasi MCU ini, kata Tarantino, menyebabkan terjadinya "Marvelisasi Hollywood". Penonton menjadi salah fokus terhadap predikat "bintang" film sesungguhnya, yaitu karakternya, bukan aktor yang memerankan karakter tersebut.

"Bagian dari Marvelisasi Hollywood adalah saat para aktor yang menjadi terkenal karena memainkan karakter-karakter ini," ungkap Tarantino dalam siniar 2 Bears, 1 Cave, dilansir via Insider, Rabu (23/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka bukanlah bintang film. Captain America adalah bintangnya. Thor adalah bintangnya," tegasnya.

Peraih dua piala Oscar itu mengutarakan alasan utama kelangkaan aktor itu dapat terjadi adalah karena saat ini Hollywood hanya tertarik memproduksi film superhero.

"Satu-satunya hal yang dapat kutentang atas kemunculan mereka adalah karena tampaknya hanya mereka yang menjadi satu-satunya hal yang diproduksi," kata Tarantino.

"Mereka adalah satu-satunya hal yang tampaknya bisa menghasilkan kegembiraan di antara basis penggemar atau bahkan studio yang membuatnya," imbuhnya.

Sutradara Pulp Fiction ini kemudian menerangkan bahwa ia tak mempermasalahkan Marvel ataupun produk-produk turunannya sebagai bagian dari budaya populer.

Tarantino hanya menyayangkan banyaknya produk yang dihasilkan MCU sehingga membuat tidak ada ruang bagi film lain untuk bersinar di bioskop. Ia merasa ada baiknya penonton disuguhkan lebih banyak opsi film saat pergi ke bioskop.

"Ini adalah fakta bahwa mereka merepresentasikan era perfilman saat ini. Tidak ada ruang lagi untuk sesuatu yang lain. Itu masalah saya," ujar Tarantino.

Quentin Tarantino mengaku pernah banyak mengoleksi komik Marvel ketika masih kecil. Namun, ia sudah tidak merasakan kebahagiaan lagi menyaksikan film Marvel karena sudah mendominasi bioskop.

"Ada suatu titik jika film-film ini keluar ketika saya berusia 20-an, saya akan benar-benar bahagia dan bakal menyukainya. Karena, itu bukan satu-satunya film yang dibuat," ungkap Tarantino.

"Tapi saya kan hampir 60. Tidak, saya begitu semangat dengan kehadiran mereka," lanjutnya.

[Gambas:Video CNN]



Di sisi lain, Simu Liu menjadi salah aktor pertama dari perwakilan MCU yang menanggapi kritik Quentin Tarantino terhadap dominasi MCU di Hollywood.

Bintang film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021) itu mengingatkan Tarantino bahwa MCU telah memberikan kesempatan kepada aktor dari berbagai ras, termasuk dirinya, untuk tampil di layar lebar.

"Jika orang yang menyeleksi bintang film hanya seperti Tarantino dan Scorsese, aku tidak akan punya kesempatan untuk membintangi film berbujet lebih dari US$400 juta," tulis Simu Liu dalam cuitannya, Rabu (23/11).

"Saya kagum dengan kejeniusan mereka. Mereka sutradara yang hebat. Tapi mereka tidak bisa menuding saya atau siapa pun," lanjutnya.

Gif banner Allo Bank

Simu Liu menekankan bahwa tidak ada studio maupun waralaba film yang sempurna selama ini. Namun, dia membela Marvel Studios sebagai studio yang berkomitmen meningkatkan keberagaman lewat rilisan mereka.

Ia juga menyindir zaman keemasan Hollywood dengan mengklaim era tersebut terlalu didominasi ras kulit putih. "Saya juga menyukai 'Zaman Keemasan,' tapi era itu sangat didominasi ras kulit putih," kata Simu Liu.

(far/pra)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER