Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah untuk memberi perhatian lebih terhadap sejumlah pondok pesantren (ponpes) terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat yang terjadi pada 21 November lalu.
Berdasarkan laporan sementara Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP), ada 31 bangunan pondok pesantren di Cianjur yang mengalami kerusakan berat, dengan 30 orang dinyatakan meninggal dunia akibat gempa.
Gus Muhaimin, sapaan Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, bencana gempa itu membuat para santri di ponpes kehilangan sarana tempat tinggal dan belajar. Sehingga, masih membutuhkan perhatian besar.
"Untuk itu selain bantuan kepada rumah, saya minta kepada Menteri PU pda pemerintah pada umumnya, untuk segera menurunkan bantuan secepatnya bagi fasilitas belajar dan mengajar terutama pesantren yang terdampak langsung sehingga terhenti semua aktivitas pendidikan dan pengajaran," kata Gus Muhaimin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan, perhatian pemerintah terhadap kondisi ponpes terdampak gempa tersebut perlu jadi prioritas, sebab proses belajar para santri di lembaga pendidikan keagamaan itu banyak yang terhenti.
"Ini hendaknya jadi prioritas karena menyangkut nasib masa depan generasi muda kita. Angkatan muda yang begitu besar jumlahnya yang membutuhkan perhatian. Karena itu mendesak untuk ditangani rehabilitasi dan renovasi bangunan baru bagi sarana pendidikan kita," tutur Gus Muhaimin.
![]() |
Saat itu, Gus Muhaimin menemukan fakta bahwa seluruh ponpes terdampak gempa saat ini diliburkan. Dia berharap, proses belajar para santri dapat segera kembali normal.
"Ya sementara sangat terlantar, sebagian dipulangkan (libur), untuk itu agar semua ditangani dan perlu dipercepat," katanya.
Pada kunjungan tersebut, pengasuh ponpes Salafiyah Riyadlul Alfiyyah Ajengan Fesi Syachrosi Al Kausar menyambut baik kehadiran Gus Muhaimin beserta rombongan. Acara yang juga dirangkai dengan doa dan tahlil untuk korban gempa Cianjur itu diharapkan bisa menambah semangat warga untuk bangkit, terutama para santri.
"Terima kasih atas kunjungannya, Gus Muhaimin. Asrama santri saat ini kita pakai untuk pengungsian masyarakat sekitar pesantren. Untuk pesantren sepintas terlihat masih utuh, tapi sebenarnya retak, dan bahkan banyak bagian yang roboh. Jadi semua kembali dari nol, mohon doanya kami kuat untuk membangun kembali," kata Ajengan Fesi.
"Semoga doa Gus Muhaimin dan seluruh bapak ibu semua memberikan wasilah untuk masa depan pesantren setelah terkena musibah gempa ini," sambungnya.
Gus Muhaimin yang hadir didampingi sang istri, Rustini Murtadlo, juga menyempatkan memberikan trauma healing kepada anak-anak korban gempa Cianjur dan mendirikan beberapa dapur umum.
(adv/adv)