Jakarta, CNN Indonesia --
Gambaran kasih ibu sepanjang masa terhadap anak jelas ditonjolkan dalam drama Under the Queen's Umbrella. Beberapa bintang berperan sebagai ibu dan memiliki cara masing-masing untuk menjaga sang anak dalam drama ini.
Pertama adalah Kim Hye-soo yang berperan sebagai Ratu Im Hwa-ryeong. Apabila ada penghargaan karakter paling sibuk sepanjang tahun ini, mungkin itu bisa diberikan kepadanya, selain penghargaan Aktris Drama Terbaik.
Dalam Under the Queen's Umbrella, Im Hwa-ryeong jelas terlihat begitu sibuk, terutama untuk menjaga kelima anak kandungnya, bahkan anak-anak sambung dari selir suaminya, Raja Lee Ho.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Im Hwa-ryeong tak hanya berusaha memastikan anak-anaknya selamat secara fisik, tapi juga sehat dan dewasa secara mental.
Satu hal yang perlu disoroti adalah ia tak pukul rata dalam mendidik lima anak laki-lakinya. Setiap anak mendapatkan cara asuh yang berbeda disesuaikan dengan karakter masing-masing.
 Review Under the Queen's Umbrella menilai salah satu hal yang patut disoroti adalah Hwaryeong yang memiliki pendekatan berbeda untuk setiap anaknya. Foto: (tvN via Hancinema) |
Contoh ibu yang lain adalah Queen Dowager (Kim Hae-sook) yang memiliki cara mengasuh anak berbeda 180 derajat dengan Hwa-ryeong. Queen Dowager contoh ibu yang memastikan anaknya tidak akan pernah menemui masalah dan harus selalu menjadi nomor satu dalam hal apapun.
 Review Under the Queen's Umbrella menilai drama ini menampilkan macam-macam bentuk kasih ibu kepada anaknya. Foto: (tvN via Hancinema) |
Hal itu yang kemudian membuat garis pemisah antara kebaikan untuk anak dan kepentingan diri sendiri lama-lama menjadi kabur.
Consort Hwang (Ok Ja-yeon) menjadi ibu dengan cara didik yang lain lagi. Bisa dibilang Consort Hwang merupakan perpaduan dari Im Hwa-ryeong dan Queen Dowager but not in a good way.
Selain sosok ibu, Under the Queen's Umbrella juga menyoroti permasalahan yang dihadapi perempuan, seperti minimnya aturan yang melindungi perempuan terutama saat jadi korban kekerasan seksual, pelecehan bahkan dalam rumah tangga.
Belum lagi mengenai perempuan yang mungkin masih dianggap sebagai objek untuk berkembang biak, sehingga dicap gagal apabila sulit apalagi tidak bisa memberikan keturunan dalam keluarga.
Lewat Im Hwa-ryeong pula, penonton diperlihatkan sosok rapuhnya di balik kuatnya seorang ibu, istri, bahkan perempuan secara umum. Ia hanya membutuhkan satu ruang kecil dan sedikit waktu untuk 'me time' sehingga tidak kehilangan dirinya sendiri.
Lanjut ke sebelah...
[Gambas:Video CNN]
Melihat hal-hal tersebut, plot Under the Queen's Umbrella tak perlu diragukan lagi. Semua dimasukkan secara padat, porsi yang pas, dengan plot twist jelang akhir yang bisa buat penonton sedikit insecure.
Intrik kerajaan, seperti perebutan takhta yang buat penonton emosi juga jelas ada dalam drama ini. Namun, kisah itu dipadukan dengan bumbu komedi serta romansa yang pas dari anak-anak Im Hwa-ryeong dan Raja Lee Ho.
 Review Under the Queen's Umbrella: drama ini juga memadukan unsur komedi dan romantis di tengah peliknya intrik kerajaan serta keluarga. Foto: (tvN via Hancinema) |
Jujur saja, melihat segala permasalahan yang dihadapi Im Hwa-ryeong membuat saya khawatir Lee Ho malah akan jadi beban tambahan, seperti Cheoljong dalam Mr. Queen atau Jung Dae-hyun dalam Kim Ji-young Born 1982 untuk drama berlatar modernnya.
Namun, Raja Lee Ho bisa dibilang sedikit berbeda dari karakter raja-raja dalam historical drama kebanyakan. Ia memberikan ruang seluas-luasnya bagi sang istri untuk berpendapat dan tak serta merta tunduk pada Queen Dowager.
Sehingga, sangat disayangkan rasanya apabila Under the Queen's Umbrella tidak memiliki episode spesial atau spin-off yang menceritakan awal mula kisah Lee Ho dan Im Hwa-ryeong.
 Review Under the Queen's Umbrella menilai awal kisah Raja Lee Ho dan Ratu Im Hwa-ryeong bisa dieksplorasi lagi lewat episode spesial atau spin-off. Foto: (tvN via Hancinema) |
Selain plot, semua bintang drama ini juga terasa sangat baik dalam menghidupkan karakternya masing-masing, terutama untuk karakter antagonis. Hati dan kepala penonton dibuat mendidih oleh karakter antagonis yang banyak dalam drama ini.
Sinematografi dan efek suara drama ini patut rasanya diacungi jempol, terutama untuk episode 16. Teknik pengambilan gambar yang ciamik membuat penonton bisa merasakan tensi bahkan sedikit merinding saat melihat momen sang karakter meski tanpa percakapan sama sekali.
Sehingga secara keseluruhan, Under the Queen's Umbrella menjadi tontonan yang akan sangat sayang untuk dilewatkan para pencinta drama tahun ini. Under the Queen's Umbrella is worth the hype!
Drama ini juga sangat saya rekomendasikan untuk orang-orang yang mungkin selama ini kurang menyukai kisah berlatar kerajaan atau sageuk.
Sebab meski berlatar kerajaan, kisah dan permasalahan-permasalahan yang diangkat dalam drama ini terasa dekat dengan kehidupan saat ini. Sehingga, penonton terutama perempuan akan mudah terhubung dengan cerita Under the Queen's Umbrella.
Apresiasi setinggi-tingginya untuk Park Ba-ra selaku penulis naskah yang mampu membuat kisah tetap menarik, menegangkan, bahkan menghibur di waktu bersamaan konsisten dari awal hingga akhir.
Under the Queen's Umbrella memiliki 16 episode yang bisa ditonton di Netflix.
[Gambas:Photo CNN]