Sejumlah netizen tidak menyangka ada sekelompok pelajar yang tega melakukan tindakan keji tersebut. Mereka juga merasa iba dengan trauma yang dialami korban.
"Perundungan alias 'penyiksaan' yang terjadi di The Glory itu berdasarkan kejadian nyata yang terjadi pada 2006. Ini mengerikan, menonton adegan tersebut membuatku sangat tidak nyaman. Saya tak bisa membayangkan apa yang harus dilalui korban," cuit netizen dengan akun @deeisdepressed.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana mungkin manusia bisa sekejam itu? Dan saya membaca adegan catok rambut itu benar-benar terjadi di dunia nyata," tulis akun @mariannette_ dalam cuitan.
"Saya baru-baru ini menyaksikan The Glory dan saya tidak percaya hal seperti itu terjadi di dunia nyata. Semua kekejaman itu mengejutkanku," cuit akun @Bokiarmy.
Penulis Kim Eun-sook hingga kini belum mengonfirmasi apakah adegan catok rambut itu diangkat dari peristiwa perundungan yang terjadi pada 2006 silam. Meski demikian, Eun-sook sempat mengungkapkan kisah The Glory memang terinspirasi dari kejadian di dunia nyata.
Ia bercerita semua itu bermula ketika mendapatkan pertanyaan mengejutkan dari anak perempuannya yang duduk di kelas 11. Anak itu bertanya satu hari setelah ia membahas kekerasan di sekolah.
"Apakah ibu akan lebih merasakan sakit jika aku memukul orang lain sampai mati, atau dipukul sampai mati?" tanya Kim Eun-sook menirukan pertanyaan sang anak, seperti diberitakan Newsen via Naver beberapa waktu lalu.
"Setelah itu, saya jadi memiliki begitu banyak ide dan langsung menyalakan komputer. Begitu kurang lebih bagaimana drama ini hadir."
Setelah mendapat pertanyaan sang anak, Kim Eun-sook juga membaca banyak unggahan dari para korban kekerasan di sekolah. Dari sana, ia menyadari para korban menginginkan permintaan maaf yang tulus, bukan kompensasi.
The Glory Part 1 berisi delapan episode yang tayang pada 30 Desember, sementara delapan episode lainnya akan tayang dalam Part 2 pada Maret 2023.