Duke of Sussex itu juga mengaku bahwa ia pernah menyuruh sopirnya untuk ke tempat kejadian perkara (TKP) tempat ibunya meninggal dunia, tepatnya di bawah jembatan Pont de l'Alma, Prancis. Harry hanya ingin mereka ulang peristiwa kebut-kebutan yang merenggut nyawa ibunya.
"Saya ingin melihat apakah mungkin mengemudi dengan kecepatan yang dikendarai Henri Paul sehingga Anda dapat kehilangan kendali atas mobil dan hampir membunuh hampir semua orang di dalam mobil. Saya perlu mengambil perjalanan ini, saya butuh mengambil rute yang sama," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"William dan saya diberi tahu bahwa kejadian seperti rantai sepeda. Jika Anda mencabut salah satu rantai, hasilnya tidak akan pernah terjadi. Dan, kejar-kejaran paparazi itu salah satu bagiannya. Tapi, semua orang lolos dari kejadian itu," imbuh Harry.
Harry masih bimbang apakah masih ingin untuk mencari tahu kebenaran di balik kematian ibunya. Meski demikian, ia tetap merasa masih belum memiliki jawaban sepenuhnya terhadap apa yang terjadi dengan Diana.
"Jujur saja, tidak. Saya pikir tidak. Dan, saya pikir kakak saya pun tidak. Saya rasa dunia pun tidak tahu," kata Harry.
"Apakah saya membutuhkan lebih dari apa yang saya tahu? Tidak. Saya rasa tidak akan banyak yang berubah," sambungnya.
Wawancara dengan Anderson Cooper dilakukan jelang perilisan memoar Pangeran Harry berjudul Spare. Memoar itu membahas berbagai hal terkait kehidupan Harry sejak kecil di lingkungan Kerajaan Inggris.
Hal itu meliputi bagaimana keluarga memelihara citranya di mata publik, perjalanan dinas militer ke Afghanistan, hingga menjadi suami Meghan Markle sekaligus ayah dari Archie dan Lilibet.
Memoar Spare Pangeran Harry dijadwalkan terbit besok, 10 Januari 2023.