Jakarta, CNN Indonesia --
Artikel ini mengandung beberan/spoiler...
Serial The Last of Us telah menayangkan episode 3 pada Minggu (30/1) yang menampilkan kelanjutan perjalanan Joel dan Ellie menuju sisi Barat Amerika Serikat.
Namun setelah meninggal Tess yang berkorban demi mereka di gedung Boston State House, Joel dan Ellie memutuskan untuk mampir terlebih dahulu ke kota kecil Lincoln.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kota tersebut, Joel menyebut ia memiliki kenalan yang merupakan satu-satunya penyintas di kota tersebut, yakni Bill dan Frank.
The Last of Us episode 3 yang bertajuk Long, Long Time ini pun sebagian besar mengisahkan bagaimana Bill dan Frank bertahan hidup semenjak hari pertama wabah hingga bagaimana kenal dengan Joel.
Hingga ketika Joel tiba di rumah Bill dan Frank, ia hanya menemukan rumah tersebut kosong dan berdebu. Ia memanggil dan mencari Bill dan Frank, tapi tak menemukannya.
Ellie lalu menemukan sebuah surat yang tampak ditulis oleh Bill. Dalam surat tersebut, Bill menyiratkan bahwa dirinya sudah meninggal mengakhiri hidupnya bersama Frank.
Di surat itu pula, Bill menyebutkan sengaja tidak mengunci pintu depan dan membuka jendela agar rumahnya tidak bau busuk. Namun ia meminta Joel tidak membuka kamar utama lokasi ia meninggal.
[Gambas:Video CNN]
Bill pun mengizinkan Joel untuk mengambil segala barangnya sesuai yang dibutuhkan. Dalam akhir surat, Bill mengharapkan Joel tetap bisa menjaga Tess.
Joel dan Ellie pun segera memilih barang-barang yang mereka perlukan, termasuk bebersih setelah beberapa hari berkelana keluar dari Boston QZ. Pada saat itu pula, Ellie mengambil sebuah pistol Frank yang disimpan di dalam laci.
Keduanya juga menemukan mobil di garasi Bill dengan aki yang bisa digunakan meski harus diisi ulang dayanya. Mobil itu akan digunakan oleh Joel dan Ellie untuk ke Wyoming bertemu Tommy.
Berikut sejumlah penjelasan dari akhir episode 3 The Last of Us.
1. Penyebab Frank Sakit
Dalam kisah Frank dan Bill yang menjadi sajian utama episode 3 The Last of Us, keduanya bertemu setelah Frank menjadi orang satu-satunya yang tersisa saat menuju Boston QZ.
Ketika ia melewati Lincoln, ia terjebak dalam perangkap yang dibuat Bill. Setelah Bill memastikan Frank tidak terinfeksi, ia pun membantu pria tersebut.
Hingga kemudian, keduanya menjadi kekasih dan tinggal bersama sejak 2003. Namun suatu kali di hadapan Bill, Joel, dan Tess, Frank sempat mengaku bahwa dirinya memiliki potensi penyakit Alzheimer.
Lanjut ke sebelah...
Penyakit tersebut kemudian menjadi nyata pada 2020-an, atau beberapa tahun sebelum latar utama dari Joel dan Ellie. Kala itu, Frank sudah duduk di kursi roda dan hanya bisa mencoba melukis.
Sementara itu, Bill yang semula diduga akan tewas karena terkena tembakan ketika melawan penjarah beberapa tahun sebelumnya, justru sehat.
Namun Frank merasa ia tak akan bisa selamat karena penyakit Alzheimer tersebut.
Satu sisi, ketersediaan obat menjadi alasannya. Sementara itu, dokter terdekat pun harus ke Boston QZ dan tim medis fokus menciptakan vaksin untuk melawan wabah jamur cordyceps.
Kondisi itu yang membuat Frank memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dan meminta Bill untuk mewujudkan impian terakhir sebelum meninggal.
2. Alasan Ellie Ambil Pistol
Dalam episode 3, Ellie menemukan pistol yang disimpan Frank di dalam laci. Pistol tersebut sebelumnya dimunculkan dalam adegan Frank saat akan membantu Bill melawan para penjarah.
Kini, pistol tersebut menjadi andalan Ellie setelah ia dilarang mengambil senjata api di rubanah Bill oleh Joel. Joel sendiri sejak awal melarang Ellie memegang senjata sejak episode awal.
Adegan Ellie mengambil pistol tanpa sepengetahuan Joel itu disebut Screen Rant sebagai ejekan untuk cerita episode sebelumnya yang melarang Ellie memegang senjata, sekaligus kode kisah Ellie dan Joel di episode berikutnya bisa jadi lebih kelam.
[Gambas:Video CNN]
3. Long Long Time
Setelah segala persiapan matang, Joel dan Ellie kemudian naik mobil Bill lalu beranjak pergi. Saat akan berangkat, Ellie menemukan sebuah kaset yang kemudian memutarnya.
Kaset itu berisi lagu Long Long Time dari Linda Ronstadt yang rilis pada 1970. Joel menyebut bahwa lagu tersebut adalah hit pada zamannya.
Sementara itu, lagu Long Long Time bukan muncul tanpa sengaja. Lagu itu menggambarkan kondisi Bill yang sulit dan kesepian dengan menjadi seorang gay di kota tersebut, tapi akhirnya menemukan pasangan hidup saat Frank datang.
"Love will abide, take things in stride/ Sounds like good advice but there's no one at my side / And time washes clean love's wounds unseen," lirik lagu tersebut.
Namun lagu itu pula juga menggambarkan kesepian dan rasa sayang seorang ayah dalam diri Joel kepada Ellie. Joel telah lama kehilangan pasangan, kemudian putrinya Sarah meninggal, dan kemudian kekasihnya Tess tewas.
Long Long Time menjadi simbol bahwa Joel akan menjaga Ellie, sama seperti Bill yang selama ini melakukan berbagai cara untuk melindungi Frank yang menghilangkan kesepian dalam hidupnya.
"'Cause I've done everything I know to try and make you mine/ And I think I'm gonna love you for a long long time//" lirik lagu Long Long Time.