Mantan Pemain Nilai The Crown Mesti Disudahi

Helena Bonham Carter menilai serial The Crown mesti segera diakhiri karena sudah tidak relevan sebagai drama sejarah. Beginya, tak ada alasan lagi serial itu untuk dilanjutkan.

Hal itu diungkap mantan pemain The Crown Season 3 dan 4 tersebut dalam wawancara dengan The Guardian yang tayang 29 Januari lalu. Dalam The Crown, Carter memerankan sosok Putri Margaret, adik Ratu Elizabeth II.

Lihat Juga : Review Serial: The Crown - Season 5

"Saya mesti berhati-hati juga, tapi saya tak mengira mereka mesti melanjutkan proyek tersebut, sesungguhnya," kata Carter.

"Saya berada di dalamnya dan saya menyukai episode-episode saya, tapi ini berbeda sekarang," lanjutnya.

"Ketika The Crown dimulai, itu sebuah drama sejarah, dan kini itu bertabrakan dengan masa kini. Namun itu terserah mereka," kata aktris senior Inggris tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Sebelum memberikan pernyataan ini, Carter juga pernah mengatakan bahwasanya The Crown adalah bentuk dramatisasi dari kisah Kerajaan Inggris.

"Itu dramatisasi," kata Carter dalam siniar resmi untuk serial tersebut, beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari Variety yang rilis pada Rabu (1/2).

"Saya sungguh merasa, karena saya pikir kami memiliki sebuah tanggung jawab moral untuk mengatakan, 'sebentar teman-teman, ini bukan.. ini bukan drama dokumenter, kami membuat sebuah drama'. Jadi mereka dua hal yang berbeda," lanjutnya.

Variety menyebut, The Crown yang saat ini sudah tayang hingga lima musim, tengah mengerjakan musim keenam yang juga menjadi musim terakhir dari serial tersebut.

Kisah The Crown Season 6 akan berlatar pada akhir dekade '90-an hingga awal 2000-an. Salah satu yang ditunggu dari musim tersebut adalah kisah Putri Diana meninggal dunia pada 1997.

Pada The Crown Season 5, sserial ini mengisahkan kehidupan kerajaan yang berpusat pada Ratu Elizabeth II pada awal dekade '90-an.

Pada dekade tersebut, keluarga Kerajaan Inggris diterpa berbagai skandal dan kontroversi. Mulai dari keretakan rumah tangga Charles dan Diana, buku kontroversial Diana, hingga perceraian Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson.