LIPUTAN KHUSUS

Dangdut Koplo, Lahir di Zaman Edan Kini Pentas di Festival Kekinian

tim | CNN Indonesia
Kamis, 09 Mar 2023 09:00 WIB
Lewat liputan khusus, CNN Indonesia menelusuri jejak kelahiran dangdut koplo yang kini bisa ditemui di setiap jengkal Pulau Jawa.
Musik dangdut koplo kini dimainkan di mana-mana, mulai dari panggung hajatan hingga di festival musik ternama. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hok ya! Hok ya!

Di antara ingar-bingar musik, terdengar teriakan sahut-sahutan antara laki-laki dan perempuan dari sebuah pelataran pada suatu siang di pertengahan Januari 2023. Rupanya Cak Sodiq sang pentolan Orkes Melayu (OM) New Monata sedang latihan bersama para biduannya di kediaman di daerah Pasuruan, Jawa Timur.

Satu per satu lagu dangdut lintas generasi dibawakan oleh New Monata, mulai dari tembang milik mendiang Meggy Z hingga lagu kebanggaan milik Cak Sodiq sendiri, Numpak RX King.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama Cak Sodiq mungkin sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya Raya. Ia tak hanya dikenal sebagai pria berambut gimbal dengan suara menggelegar, tapi juga dianggap sebagai salah satu sosok yang lekat dengan kelahiran koplo -- musik yang identik dengan irama cepat, penuh bunyi tetabuhan gendang, dan sengakkan khas.

Pada serial artikel di liputan khusus kali ini, CNN Indonesia berbincang dengan Cak Sodiq dan banyak lagi musisi lainnya tentang Koplo yang kini telah menjadi salah satu aliran musik yang tak lagi bisa dipandang sebelah mata.

Sebagaimana dangdut, koplo kini hadir di mana-mana, mulai dari hajatan, klub malam, hingga festival musik kekinian. 

Biduan Koplo di Hajatan. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)Warga yang tengah bergoyang sembari diiringi dangdut koplo di suatu hajatan di Yogyakarta. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Kelahiran koplo

Cerita soal kelahiran koplo dimulai ketika kafe dan tempat karaoke dangdut sedang tumbuh dengan subur di Surabaya pada era 1990-an. Tepatnya terpusat di gang Dolly, area prostitusi terbesar di Asia Tenggara pada masanya.

Tempat-tempat tersebut menjadi pilihan bagi masyarakat untuk berpesta, acap kali sambil menenggak pil koplo -- pil psikotropika terlarang yang memang sering beredar di pusat-pusat hiburan malam. 

Untuk mendapatkan sensasi berpesta yang lebih, lagu-lagu dangdut klasik dianggap tak lagi cukup dan membosankan. Dangdut kemudian dirombak total dengan permainan kendang yang mereplikasi ketukan cepat ala house music. 

Jenis musik inilah yang kemudian jadi cikal bakal koplo. 

Cak Sodiq Monata. CNN Indonesia/Adi Maulana IbrahimCak Sodiq dan OM Monata tengah latihan memainkan musik dangdut koplo di Surabaya. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Menurut Cak Sodiq, koplo lahir dari ketukan chalte ala India. Pada akhir era 90-an, para pemain kendang di Surabaya menggubah ulang permainan kendang itu menjadi lebih rapat dan cepat. Ketukan chalte ¾ yang cenderung pelan dan mendayu, dirombak menjadi ketukan 4/4 yang lebih cepat.

Gubahan ketukan kendang itu, kata Cak Sodiq, dilakukan untuk melancarkan efek pil koplo yang saat itu beredar dengan masif di Surabaya. Efek dari pil koplo yang membuat penggunanya menjadi setengah sadar memaksa mereka terus berjoget tanpa henti.

"Pas itu, (Gang) Dolly masih ramai-ramainya. Istilahnya, di Surabaya waktu itu dari kafe ke kafe masih banyak sekali. Zamannya pil koplo kalau enggak salah," kenang Cak Sodiq.

"Nah, pas itu sering sekali ada celetukan dari anak-anak, 'Koploan, eh, ayo, koplo!'" sambungnya yang bermaksud ajakan untuk berpesta sambil menenggak pil koplo.

[Gambas:Video CNN]

Lanjut ke sebelah...

Koplo Lahir pada Zaman Edan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER