Baby Garden dikisahkan dalam episode 5 dan 6 yang bertajuk On the Way to the Heaven dan The Baby Garden of Death. Sekte ini dipimpin Kim Ki-soon yang diduga melakukan pemerasan, penyerangan fisik, dan pembunuhan.
Sekte Baby Garden telah ada sejak 1980-an. Namun, pada 90-an Kim Ki-soon terjerat kasus eksploitasi seksual anak di bawah umur, dibiarkan kelaparan dan dipukuli, serta dibunuh karena dianggap berkhianat.
Namun, Kim Ki-soon lepas dari jerat hukum dan tuduhan hingga kembali ke Baby Garden setelah sempat kabur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manmin Central Church diceritakan dalam dua episode akhir In the Name of God: A Holy Betrayal yang bertajuk The Man Who Became God of Manmin dan God of Manmin Who Went to Prison.
Manmin Central Church dan pimpinannya, Lee Jae-rock, dikenal lewat kemampuan menyembuhkan banyak penyakit. Para pengikutnya juga percaya tidak akan pernah sakit dan bisa sembuh asal percaya.
Hal itu yang membuat para pengikut Manmin menolak perawatan dari dokter sehingga banyak yang meninggal dunia akibat TBC atau kanker.
Lee Jae-rock juga menekankan pada pengikutnya bahwa tidak memiliki hasrat seksual. Namun pada 2018, ia diduga melecehkan sembilan perempuan tapi mengklaim tak bersalah.
Kisah empat sekte dan pimpinannya itu digambarkan dengan potongan-potongan berita televisi, termasuk hasil wawancara lawas dan yang dilakukan baru-baru ini. Para korban dan mantan anggota juga buka suara.
Sutradara Cho Sung-hyun sebelumnya mengatakan kekejian yang ditampilkan dalam In the Name of God: A Holy Betrayal hanya 1/10 dari kejadian yang benar-benar terjadi.
"Saya sadar ada kontroversi terkait konten seksual, tapi yang terpenting adalah semua itu benar. Sulit bagi kami saat mengumpulkan kesaksian karena ceritanya sangat traumatis," kata Cho Sung-hyun.
"Namun demikian, kami harus mengatakan yang sebenarnya, dan kami hanya mengatakan apa yang perlu dikatakan yang menurunkan 'level' menjadi sepersepuluh dari kenyataan."
In the Name of God: A Holy Betrayal merupakan docuseries khusus dewasa. Tayangan itu menampilkan kekerasan seksual, kekerasan terhadap anak-anak, bunuh diri, serta ketelanjangan.
In the Name of God: A Holy Betrayal tayang di Netflix.