Usai tiga lagu pertama, mereka sempat berbincang ringan di hadapan BLINK. Rose dan Lisa yang paling dominan selama sesi jeda itu berbicara soal rasa gembira bisa berjumpa para penggemar hingga curhat merasakan cuaca panas Jakarta.
Suguhan BLACKPINK masih terus berlanjut dengan membawakan single-single hit yang sudah akrab di telinga penggemar, Don't Know What to Do dan Lovesick Girls, dinyanyikan sebelum berganti kostum.
Tak lama berselang, giliran Kill This Love, Crazy Over You, dan Playing With Fire yang menggema di arena konser. Euforia BLINK masih begitu tinggi, bahkan ketika single lain seperti Tally dan Pink Venom dinyanyikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, saya juga tak bisa abai ketika menyaksikan member harus berkutat dengan kendala yang mereka alami di atas panggung.
Saya tak tahu sumber dari kendala itu berasal dari urusan teknis atau persoalan lain. Namun, momen tersebut sempat memicu distraksi karena terjadi lebih dari sekali.
Beberapa momen lain juga menunjukkan member terlihat kurang prima dalam beraksi. Beruntung, mereka bisa mengatasi hal itu sebaik mungkin.
Penampilan mereka pun cenderung lebih mulus ketika menapaki separuh akhir pertunjukan, seperti ketika setiap member tampil sebagai solois secara bergiliran.
Jisoo menjadi pembuka dengan membawakan Liar, cover dari single hit Camila Cabello. Jennie dan Rose menyusul dengan menyanyikan proyek solo masing-masing.
Lisa kemudian menjadi penampil terakhir dengan membawakan Lalisa dan Money. Ia sukses menutup rangkaian pertunjukan solo itu dengan apik berkat dua single yang begitu hit secara global.
Girl group itu kembali tampil berempat ketika Shut Down dan Typa Girl dari album Born Pink (2022) mengalun di atas panggung. Penampilan ini semakin ciamik dengan pergerakan kamera yang seirama dengan entakan drum dan koreografi member.
Band pengiring juga menyempurnakan aksi BLACKPINK. Mereka begitu berjasa dalam konser ini karena tak hanya menjadi pengiring, tetapi juga memberikan nyawa bagi setiap lagu.
Mengusung konsep live band dalam setiap konser, bagi saya, menjadi keunggulan BLACKPINK serta pernyataan tegas bahwa grup ini punya materi musik yang tak murahan.
Pertunjukan ditutup dengan Ddu-Ddu Ddu-du dan Forever Young, kemudian berlanjut dengan Yeah Yeah Yeah dan As If It's Your Last yang dibawakan saat encore.
Konser ini berakhir sekitar pukul 21.20 WIB, nyaris dua jam dari penampilan pembuka.
Hemat saya, hari pertama BLACKPINK WORLD TOUR [BORN PINK] JAKARTA menjadi bukti status bintang dunia memang sudah menjadi milik Jisoo, Rose, Lisa, dan Jennie.
Namun, predikat itu juga berkaitan erat dengan ekspektasi tinggi terhadap BLACKPINK, terlebih lagi konser tersebut jadi kali pertama bagi girl group tersebut tampil dengan skala stadion di Indonesia.
Hal itu pula yang memicu sederet pekerjaan rumah dari konser kali ini, terutama bagi promotor untuk benar-benar memastikan visual, sound, bahkan penertiban tempat duduk sehingga penonton semua kategori bisa menikmati penampilan idola dengan maksimal.
(frl/chri)