Mereka bukan hanya harus konsentrasi menjadi karakternya, tapi juga menampilkan sentuhan komedi tanpa harus membuat film ini menjadi film lawak.
Sedangkan Michelle Yeoh dan Ke Huy Quan, mereka mendapatkan tuntutan lebih untuk beradu laga. Tentu saja, Michelle Yeoh diyakini melakukan adegan laga tanpa menggunakan stuntman meski usianya sudah kepala empat.
Sehingga bila dilihat secara objektif, Michelle Yeoh bagai mengambil peran berbagai genre dalam satu karakter, mulai dari drama, laga, hingga komedi. Tentu itu bukanlah pekerjaan mudah, bahkan untuk aktris muda yang masih penuh tenaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Butuh lebih dari sekadar fisik yang fit untuk bermain karakter Evelyn. Karakter itu butuh pengalaman laga, pengalaman drama, serta yang terpenting adalah rasa bagaimana menjadi seorang ibu yang berdarah Asia.
Hanya mereka yang berdarah Asia, dibesarkan oleh seorang ibu Asia, atau mereka yang memiliki anak, yang bisa memahami palung emosi Evelyn yang begitu kompleks dan rumit. Bahkan hanya untuk sekadar mengungkapkan dan membuktikan rasa cinta kepada anak.
Mungkin hal ini akan sulit dipahami oleh mereka yang dari Barat. Mereka mungkin akan sulit memahami mengapa sebagian ibu dari Asia begitu berat mengatakan "ibu sayang kamu" secara lisan, dan memilih untuk memasak makanan setiap harinya sambil berteriak "makan dulu!".
Atau, mengapa banyak ibu dari Asia rela mengorbankan perasaannya untuk mengomeli anaknya sendiri, hanya karena tak ingin sang anak melakukan hal bodoh seperti yang mereka pernah lakukan.
![]() |
Seperti yang tergambar dalam Evelyn di Everything Everywhere All at Once, bahasa cinta seorang ibu tidak bisa didefinisikan sebagai hal yang sederhana dan Michelle Yeoh jelas bisa menyampaikan hal tersebut.
Seperti dalam pidato kemenangannya di Oscar 2023 atas kategori Best Actress, empat dekade sejak ia berakting depan kamera, Michelle Yeoh menegaskan peran penting seorang ibu di mata insan Asia.
"Semua ibu di dunia ini, karena mereka adalah pahlawan sejati. Dan tanpa mereka, kita tidak mungkin berada di sini malam ini," kata Michelle Yeoh.
Lihat Juga : |
Namun lebih dari sekadar peran sebagai seorang ibu, Michelle Yeoh adalah bukti bahwa insan --terutama perempuan-- dari Asia Tenggara mampu mewujudkan mimpi sejauh menyeberangi Samudera Pasifik dan berdiri di atas podium ajang tertinggi dunia film, meski butuh waktu bertahun-tahun.
"Untuk semua anak laki-laki dan perempuan yang terlihat seperti saya dan menonton malam ini, ini adalah bukti nyata dari sebuah harapan," kata Michelle Yeoh.
"Ini adalah bukti bahwa mimpi memang menjadi kenyataan. Dan ladies, jangan biarkan siapa pun mengomentari kalian bahwa kalian sudah melewati masa jaya. Jangan pernah menyerah." lanjutnya.
Michelle Yeoh, you are truly Asia.