Dapat Ancaman di Malaysia, Radja Cari Perlindungan ke Mabes Polri
Band Radja melapor ke Mabes Polri terkait ancaman pembunuhan yang mereka terima usai menggelar konser di Johor Bahru, Malaysia pada Sabtu (11/3) malam. Laporan dilakukan karena takut kembali mendapatkan ancaman.
Mereka mengatakan telah melaporkan hal tersebut dan pemberi ancaman sempat ditahan. Namun, dua pelaku akhirnya tak ditahan karena mampu membayar jaminan 10 ribu ringgit atau Rp34,3 juta (1 ringgit=Rp3.431,97).
Radja sempat mempertanyakan alasan dua pelaku dibebaskan. Namun, pihak negeri jiran menjelaskan ada perbedaan hukum di Malaysia dengan Indonesia.
"Jadi kalau di sana mau mengancam kek atau kejadian apa pun yang berurusan dengan hukum akan dilepas jika mampu membayar jaminan," kata vokalis Radja Ian Kasela di Mabes Polri, Senin (13/3).
"Kami enggak bisa berbuat apa apa, makanya koordinasi ngobrol coba sharing ke Mabes, berharap di sini bisa semacam memberikan perlindungan terhadap anak istri kami. Karena mencari Radja sangat mudah," imbuhnya.
Menurut Ian, ancaman yang diterima Radja sangat serius. Kedua pelaku tidak hanya membentak mereka, melainkan juga sudah menyentuh fisik. Ia mengaku sempat mencoba meredam hal itu, namun berujung pada kontak fisik.
"Gua coba mau meredam, badan gua didorong gua mundur ke belakang, gua duduk," kata Ian.
"Gua mau coba bangkit lagi gua dibentak lagi, 'You mati, you orang Indonesia tidak boleh macem macem di sini.' Gua bilang, 'Gua mau macem macem apaan? Bro, apa yang gua perbuat sampe lo kayak gini? Apa yang gua lakuin" ujarnya lagi.
Oleh sebab itu, Ian Kasela mengatakan kehadiran Radja adalah untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan pihak di Indonesia sebab kejadian tersebut terjadi di Malaysia.
"Kami diarahkan untuk ke Interpol. Mungkin besok kami akan ke sana. Harus, karena takut," ujarnya.
Ian menyatakan belum memutuskan detail waktu untuk berkonsultasi dengan Interpol.
Lanjut ke sebelah...