Kondisi kesehatan Bruce Willis diungkapkan sang putri, Rumer, di media sosial sekaligus laman Association for Frontotemporal Generation pada Kamis (16/2).
"Sejak kami mengumumkan diagnosis afasia Bruce pada musim semi 2022, kondisi Bruce berkembang dan kami sekarang memiliki diagnosis lebih spesifik: demensia frontotemporal (FTD)," tulis pihak keluarga, seperti diberitakan Variety, Kamis (16/2).
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayangnya tantangan komunikasi hanya salah satu gejala dari penyakit yang dihadapi Bruce."
Dementia frontotemporal (FTD) adalah istilah umum untuk gangguan otak yang memengaruhi lobus frontal dan temporal otak. Itu merupakan area otak yang berkaitan dengan kepribadian, perilaku, dan bahasa.
Sehingga, pengidap demensia frontotemporal dapat ditandai dengan perubahan kepribadian, kesulitan berbicara, dan gangguan motorik.
Menurut Mayo Clinic, dementia frontotemporal kerap dimulai dari usia 40 dan 65 tahun, tapi bisa juga di usia senja. FTD adalah penyebab 10 persen hingga 20 persen dari semua diagnosis demensia.
Pengumuman terbaru mengenai kondisi Bruce Willis hadir kurang dari satu tahun setelah keluarga mengungkapkan bintang Die Hard itu memilih pensiun karena mengalami masalah kesehatan, afasia.
Bruce Willis pada 30 Maret 2022 mengumumkan pensiun berakting karena masalah kesehatan yang memengaruhi kemampuan kognitif. Rumer mengatakan keputusan itu diambil setelah sang ayah didiagnosis menderita afasia.
"Hasilnya dan dengan banyak pertimbangan, Bruce mundur dari karier yang sangat berarti baginya," kata Rumer dalam unggahan di Instagram.
"Ini adalah waktu yang sangat menantang bagi keluarga kami dan kami sangat menghargai cinta, kasih sayang dan dukungan anda yang berkelanjutan."