Bruce Willis dan Istri Ucap Lagi Janji Nikah Agar Kenangan Tetap Hidup

Istri Bruce Willis, Emma Heming, mengunggah sebuah video yang menunjukkan ia dan suaminya mengucap kembali janji nikah keduanya, tepat di perayaan 14 tahun perkawinan pasangan tersebut.

Bukan hanya sekadar mengucap kembali janji sehidup semati, mereka juga mengikrarkan sumpah itu di lokasi pernikahan keduanya dulu dan ditemani anak-anak mereka dan kerabat terdekat.

Lihat Juga : Kondisi Bruce Willis, dari Afasia hingga Didiagnosis Demensia

Bruce Willis dan Emma Heming menikah pada 21 Maret 2009 di Kepulauan Turks dan Caicos di kawasan Bahama. Keduanya dikaruniai dua anak perempuan yang lahir pada 2012 dan 2014.

"Pada ulang tahun perkawinan 14 tahun kami, kami memutuskan untuk memperbaharui sumpah kami di lokasi yang sama kami mengatakan "saya bersedia" pada 2009 lalu," kata Heming dalam unggahan di Instagram, Rabu (22/3).

Perempuan 44 tahun tersebut juga menyebut momen itu sebagai kesempatan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama dengan keluarga dan teman mereka.

[Gambas:Video CNN]

Dalam video tersebut, aktor 60 tahun itu berhadapan dengan istrinya sembari penghulu mengucapkan pertanyaan kesediaan keduanya untuk tetap sehidup semati, dalam suka dan duka.

Setelah mereka kembali mengucapkan "saya bersedia", Bruce Willis mencium dan memeluk istrinya dengan erat. Setelah itu mereka merayakan momen tersebut dengan girang. Video itu pun diiringi lagu dari Coldplay, Fix You.

"Ini adalah momen-momen dan sedikit memori indah yang bisa disimpan sepanjang hidup. Dan kami berusaha mempertahankan memori ini aman dan tetap hidup untuk mereka yang mungkin tak bisa [mengenangnya]," tulis Heming.

[Gambas:Instagram]

Unggahan ini datang setelah pada 16 Februari 2023, keluarga Bruce Willis mengatakan bahwa aktor Die Hard tersebut didiagnosis mengalami demensia frontotemporal.

Pengumuman di laman Association for Frontotemporal Generation itu hadir kurang dari satu tahun setelah keluarga mengungkapkan bintang Die Hard itu memilih pensiun karena mengalami masalah kesehatan, afasia.

"Sejak kami mengumumkan diagnosis afasia Bruce pada musim semi 2022, kondisi Bruce berkembang dan kami sekarang memiliki diagnosis lebih spesifik: demensia frontotemporal (FTD)," tulis pihak keluarga, seperti diberitakan Variety, Kamis (16/2).

"Sayangnya tantangan komunikasi hanya salah satu gejala dari penyakit yang dihadapi Bruce. Meski ini menyakitkan, kami lega karena akhirnya mendapat diagnosis yang jelas."

Demensia frontotemporal (FTD) adalah istilah umum untuk gangguan otak yang memengaruhi lobus frontal dan temporal otak. Itu merupakan area otak yang berkaitan dengan kepribadian, perilaku, dan bahasa.

Sehingga, pengidap demensia frontotemporal dapat ditandai dengan perubahan kepribadian, kesulitan berbicara, dan gangguan motorik.

Menurut Mayo Clinic, dementia frontotemporal kerap dimulai dari usia 40 dan 65 tahun, tapi bisa juga di usia senja. FTD adalah penyebab 10 persen hingga 20 persen dari semua diagnosis demensia.

[Gambas:Instagram]