Jakarta, CNN Indonesia --
Penyanyi Iis Dahlia mengaku mengidap OCD atau obsessive compulsive disorder sudah sejak lama. Ia menyatakan kondisi itu membuatnya tak bisa membiarkan anggota tubuhnya basah.
"Sudah lama sebenarnya, tapi kalau sekarang gua lebih parah," kata Iis Dahlia di RS Brawijaya Depok beberapa waktu lalu, seperti diberitakan detikcom, Jumat (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku mah emang orangnya juga OCD, jadi apa pun bersih. Kalau perempuan tuh paling enggak kan umpamanya habis buang air kecil apalagi buang air besar harusnya dicuci yang bersih aja, terus harus dalam kondisi kering ya."
Bukan hanya untuk tubuh, Iis Dahlia juga mengaku OCD membuatnya tak bisa makan di tempat yang tidak bersih. Ia memilih untuk diam dan tidak makan jika berada di rumah makan yang kotor.
Padahal, ia dulu menyukai jajan di pinggir jalan. Namun, situasi tersebut berubah sejak pandemi Covid-19.
"Dulu gua datang ke tempat makan itu, gua kan senang jajan di pinggir jalan. Namanya dulu senang banget makan di tempat itu, gua bisa makan," ucap Iis Dahlia.
"Sejak pandemi kan enggak pergi ke situ, gua balik ke situ enggak bisa makan lho karena gua ngeliat temboknya kotor, terus lantainya licin gitu, gue diem aja, nggak makan," imbuhnya lagi.
Meski demikian, ia mengaku enggan untuk ke dokter atau tenaga medis profesional untuk mendiskusikan OCD-nya itu. Menurutnya, masalah kesehatan itu tidak merepotkan orang lain.
"Gua bersih-bersih sendiri tapi akhirnya gua jadi capek. Kayak di rumah, pembantu sudah nyapu gua nyapu lagi. Entar ada tamu, mereka kalau teman-teman dekat sudah tahu tuh mereka masih di meja makan gua sudah nyapu," tutur Iis.
Pandangan dokter soal OCD di sebelah...
[Gambas:Video CNN]
Dalam kesempatan terpisah, dokter spesialis kedokteran jiwa RS EMC Alam Sutera pernah menjelaskan mengenai OCS. Ia mengatakan ada dua kata kunci untuk memahami OCD yakni pikiran obsesif dan perilaku kompulsif.
"Yang perlu dipahami, OCD merujuk pada satu jenis gangguan kejiwaan di mana ada pikiran obsesif dan perilaku berulang atau kompulsif," jelas Andri pada CNNIndonesia.com via pesan singkat, Senin (7/2).
"Nah, kondisi seperti ini sebenarnya bukan hanya berkaitan dengan kebersihan saja tetapi dengan gejala lain misal, menghitung berulang, mengecek berulang."
Andri berkata ini bukan gangguan, melainkan kepribadian khusus. Kepribadian OC tidak mengganggu, hanya kadang orang dengan kepribadian ini terkesan lebih lambat dan lama dalam beraktivitas.
Orang dengan OCD merasa harus melakukan sesuatu berulang misal, berkali-kali mengecek pintu dan jendela karena ada kecemasan nanti orang masuk saat tidur.
Aktivitas menghitung berulang karena cemas kalau ada salah perhitungan. Kemudian soal bersih-bersih, ada ketakutan akan penularan penyakit atau infeksi akibat bakteri hingga timbul rasa tidak nyaman kalau belum bersih-bersih secara berulang.
Andri sangat menyarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional misal psikolog atau psikiater jika merasa ada gejala yang mengarah pada OCD.
Anda mungkin menemukan orang dengan OCD seolah mendengarkan suara untuk mengulang aktivitas atau jika tidak diulang akan ada sesuatu buruk terjadi. Dia tidak menyarankan untuk diagnosis mandiri (self diagnosis) bahwa Anda mengalami OCD.
[Gambas:Video CNN]
"Ada suara, bisikan, menyuruh-nyuruh melakukan sesuatu berulang, ini harus hati-hati karena ada yang kita sebut sebagai halusinasi atau ada suatu gangguan persepsi pendengaran sehingga orang bisa dengar, diminta melakukan sesuatu, itu disebut gangguan persepsi," papar Andri.
"Hati-hati, ini lebih sering terjadi pada pasien psikotik atau lebih sering pada pasien skizofrenia," ujarnya lebih lanjut.