Kepergian Carlo menjadi duka besar bagi keluarga. Mendiang disebut sebagai sosok penguat mereka kala saudaranya, Marthin Saba, wafat dua tahun lalu.
"Jadi setelah kehilangan Marthin, kakak kami yang menguatkan saya dan Denny ya termasuk keluarga yang lain adalah Carlo. Jadi sekarang dia berpulang itu buat kami ya sedih banget," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Carlo Saba meninggal dunia saat berusia 54 tahun, Rabu (19/4) malam. Sang musisi tutup usia sekitar pukul 21.41 WIB di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus.
Nama Carlo Saba mulai tenar seiring dengan kiprah perjalanan Kahitna di belantika musik Indonesia. Pria kelahiran 5 Januari 1969 itu menjadi satu dari personel awal Kahitna sejak dekade '80-an.
Namunm Carlo Saba yang selama ini dikenal penampilannya dengan kacamata, kumis, dan jenggot yang khas di atas panggung juga memiliki karier di luar Kahitna.
Ia bersama adik-adiknya, Marthin, Denny, dan Ivan, sempat mendirikan grup musik Saba. Selain itu, ia juga berkarier sebagai penyanyi solo melalui debut album solo pada 2014 yang bergenre rohani.
Tercatat, Carlo bersama Kahitna sudah menetaskan 10 album yang terdiri dari 8 album studio dan 2 album kompilasi. Sementara untuk karier solo, Carlo memiliki dua album studio.
Saat ini jenazah Carlo Saba disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, Pasar Senen, Jakarta Pusat. Jenazah rencananya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jumat (21/4) esok.