Pengalaman mendekam penjara hingga dua kali masa tahanan itu kemudian menjadi alasan Tio mengungkap cerita seputar bisnis di dalam penjara. Ia mengaku mendapati yayasan itu memfasilitasi narapidana lewat sebuah program.
Program itu bertujuan agar napi mendapat kesempatan kedua yang lebih baik ketika keluar dari penjara. Namun, ia merasa program yang digagas tidak berguna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tio juga mengatakan yayasan tersebut turut memonopoli bisnis air hingga kantin di dalam lapas.
Para narapidana, kata Tio, terpaksa harus membeli air minum hingga makanan di kantin karena kualitas makanan yang disediakan tidak bagus.
"Maksudnya, karena enggak enak otomatis harus ke kantin?" tanya Uya Kuya kepada Tio Pakusadewo.
"Iya, kantin milik mereka. Semua dikelola sama mereka lah," jawab Tio.
Pengakuan tersebut kemudian menyeret nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly dan anaknya, Yamitema Laoly.
Nama anak Menkumham itu ramai disebut netizen karena diduga sebagai sosok yang dimaksud oleh Tio Pakusadewo. Yasonna kemudian membantah rumor tersebut dan menyebut cerita sang aktor bohong.
Ia menjelaskan pelatihan di lapas digelar atas kerja sama Yayasan Jeera dengan beberapa lapas. Dia memastikan Yamitema Laoly tak terlibat dalam proyek tersebut.
"Ah, bohong besar itu. Enggak ada. Jadi Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, [perajin] kulit, mereka memang ada kerja sama dengan koperasi di tempat dia itu," kata Yasonna di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/5).
(frl/chri)