Review Film: Fast X

Muhammad Feraldi | CNN Indonesia
Jumat, 19 Mei 2023 21:00 WIB
Review film: Fast X berusaha menampilkan adegan laga yang membumi, tapi tetap susah menahan diri untuk tidak hiperbolis dan flexing.
Review film: Fast X berusaha menampilkan adegan laga yang membumi, tapi tetap susah menahan diri untuk tidak hiperbolis dan flexing. (Universal Picture/Peter Mountain via IMDb)
3
Apalah arti cerita dan logika dalam Fast X jika waralaba Fast and Furious tetap laris di pasaran berkat adegan laga 'popcorn'.

Interaksi karakter lain seperti Roman dan Tej yang komikal, ditambah Han serta Ramsey semakin mewarnai dinamika 'keluarga' itu.

Namun, pesona paling menyita perhatian justru datang dari Jason Momoa yang berperan sebagai Dante Reyes, musuh terbaru Dom. Sosok Dante Reyes yang eksentrik sekaligus gila itu begitu cocok diperankan oleh Jason.

Ia nyaris tanpa cela bahkan begitu mendominasi ketika menjelma sebagai Dante. Nyawa film ini baru bisa terasa setiap kali Dante muncul dengan rencana gila karena obsesinya terhadap Dom.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, saya rasa Dante Reyes layak dinobatkan sebagai salah satu villain Fast & Furious Saga yang paling menarik dan berhasil menyelamatkan Fast X dari jurang kebosanan.

Ia muncul hanya untuk satu tujuan: membuat kekacauan dengan cara paling gila yang bisa dilakukan. Tentu saja, cara itu berhasil membuat saya dan sebagian besar orang terhibur.

Apresiasi juga perlu diberikan kepada Jakob Toretto. John Cena menawarkan kesegaran yang berbeda ketika muncul sebagai 'babysitter' Little B. Sayangnya, Dante dan Jakob tidak mendapat kesempatan untuk berbagi layar dalam waktu yang lebih lama.

Jason Momoa dalam Fast X. (Universal Picture/Giulia Parmigiani via IMDb)Review film: Dante Reyes (Jason Momoa) layak dinobatkan sebagai salah satu villain Fast & Furious Saga yang paling menarik dan berhasil menyelamatkan Fast X dari jurang kebosanan. (Universal Picture/Giulia Parmigiani via IMDb)

Saya juga merasa Leterrier sedang membangun plot besar untuk mengakhiri saga ini. Ia melakukan segala cara untuk itu, termasuk menyatukan hampir semua karakter penting untuk melawan Dante.

Sesungguhnya ada rasa janggal ketika melihat satu demi satu villain akhirnya berkawan dengan Dom. Sebab proses di baliknya terasa begitu cepat, seolah mengabaikan kesan emosional yang sudah dibangun dari cerita terdahulu.

Narasi tersebut pada akhirnya hanya dapat dibela dengan alasan nostalgia saja. Fast X seolah tidak ingin melewatkan kesempatan menyatukan karakter ikonis dari saga tersebut dalam satu layar.

Menyatukan aktor kelas elite yang pernah muncul di saga Fast & Furious ini, bagi saya, jelas merupakan aji mumpung dari produser. Fast X seolah menjadi isyarat bahwa dua-tiga film penutup saga mendatang akan lebih megah dan ambisius.

Hal itu diperjelas dengan kedatangan dua karakter ikonis pada ujung cerita serta post-credits scene, yang lagi-lagi menimbulkan kernyit di dahi karena sulit dicerna logika.

Namun, apalah arti cerita dan logika jika waralaba ini tetap laris di pasaran berkat adegan laga 'popcorn' yang begitu menghibur. Deretan film terdahulu juga tetap mendulang box office hingga triliunan rupiah meski penuh adegan ajaib di luar nalar.

Saya menilai saga ini masih akan tetap dinanti hingga benar-benar berakhir, setidaknya bagi penggemar yang mengikuti perjalanan Dom selama ini.

Bahkan dengan isyarat yang dilempar lewat Fast X, Louis Leterrier bisa jadi sedang menyiapkan akhir cerita Fast & Furious Saga yang sama ambisiusnya dengan Avengers: Endgame milik Marvel Studios.

[Gambas:Youtube]



(end)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER