Penjualan tiket Coldplay di Jakarta telah resmi berakhir setelah digelar pada 17 dan 19 Mei 2023. Ratusan ribu orang saling "perang" demi memperebutkan jatah 50-70 kursi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 15 November mendatang.
Nyatanya, euforia tersebut memunculkan kisruh di antara para penggemar. Tidak sedikit para calon pembeli mengeluhkan sistem pembelian tiket yang terpaku kepada kecepatan jaringan internet sehingga dinilai tak adil.
Korban berjatuhan dari munculnya praktik penipuan dengan nominal besar imbas tingginya permintaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat fenomena tersebut, pengamat musik Nuran Wibisono menilai war tiket Coldplay selama tiga hari itu bisa menjadi contoh soal kisruhnya sistem jual beli tiket konser di Indonesia.
Nuran merupakan pengamat musik yang pernah menerbitkan buku berjudul Nice Boys Don't Write Rock N Roll, Obsesi Busuk Menulis Musik.
Dengan pola antrean yang ribet dan menguras waktu, Nuran melihat bahwa fenomena tersebut membuktikan bahwa Indonesia memerlukan sistem transaksi tiket konser yang lebih mumpuni.
Meski demikian, Nuran melumrahkan peliknya pembelian tiket grup musik yang memiliki fan base besar. Apalagi, masyarakat Indonesia kini sudah dibuat terbiasa oleh pola transaksi tiket yang terbentuk oleh fan base K-pop.
"Pada akhirnya 'kehancuran' ini membuka mata banyak orang bahwa seharusnya ada sistem ticketing yang lebih teratur (beberapa bilang manusiawi)," kata Nuran Wibisono kepada CNNIndonesia.com, Jumat (19/5).
Nuran kemudian mengatakan diskusi soal sistem jual beli tiket konser melalui sistem lotere mulai bergulir. Ia merasa tidak ada salahnya bagi Indonesia untuk menerapkan sistem tersebut, meskipun ia mengakui belum pernah mencoba membeli tiket konser dengan cara tersebut.
"Itu memang menurutku sistem yang bagus, ya. Semua bergantung pada keberuntungan," ujar Nuran.
"Pembeli tiket tinggal mengisi data diri, memilih kelas, dan isi kartu kredit. Kalau menang kepotong, kalau enggak ya enggak kepotong," imbuhnya.
Beberapa kelebihan sistem lotere, menurut Nuran, adalah serba praktis dan efektif. Pengguna hanya perlu mengandalkan nasib dan kemujuran.
Lanjut ke sebelah...