Jakarta, CNN Indonesia --
Matahari lingsir menuju garis cakrawala. Namun Indro Warkop justru makin semringah di teras rumahnya. Tak terlihat penat usai berjam-jam mengisahkan cerita hidupnya.
Mungkin energi untuk Indro itu datang dari serangkaian atribut seorang biker yang ia kenakan: rompi kulit, bandana, sarung tangan, sepatu boots. Semua serba hitam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dekatnya, Harley-Davidson Road King Police 1996 berwarna putih terparkir rapi dan gagah. Terang lampu tembak masih menyala, menyorot ke arah sang komedian itu.
Indro baru selesai melakoni sesi pemotretan bersama motor gedenya untuk sesi Runtai ini, memakai kostum touring dengan atribut lengkap, dan baru berakhir menjelang matahari tenggelam.
Selain daripada profesionalitas Indro sebagai seorang seniman senior, raut wajah Indro yang kini justru bercahaya menampilkan kecintaan mendalamnya akan hobi sejak ia masih kecil terhadap motor gede alias moge.
Meski usia sudah menginjak 65 tahun, ia mengaku kepada CNNIndonesia.com masih kerap terlibat dalam kegiatan dengan motor kesayangannya.
Ia memang sudah tidak begitu sering melakukan touring. Namun urusan kopi darat bersama Black Angels, klub motor besutannya, Indro masih rutin meramaikan.
 Kecintaan Indro Warkop DKI akan motor gede bukan cuma sekadar hobi, tapi juga saksi atas sejumlah kisah hidupnya. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
"[Sejak] lahir. Saya lahir dibesarkan oleh bapak saya yang hobi motor, hobi Harley-Davidson," tutur Indro. "Memang dari kecil. Betapa saya melihat kegagahan ayah saya naik Harley-Davidson tua,"
Sang ayah, kenang Indro, memang gemar merawat motor dinas polisi semasa masih menjadi perwira. Hobi itu pun menjadi perkenalan Indro dengan beragam jenama moge, mulai dari Pannonia, Norton hingga Ariel.
Di antara banyak merek tersebut, Harley-Davidson menjadi favorit sang ayah. Preferensi itu ternyata menurun ke Indro bak buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya.
Perjalanan Indro dan Harley-Davidson berlanjut ketika dia berhasil membeli motor pertamanya saat duduk di bangku SMA. Namun, motor bekas yang dibeli sudah tidak optimal sehingga harus dirakit sendiri.
Sang ibunda pun hadir sebagai sosok yang membantu hobinya kala itu. Ia mendukung Indro remaja mewujudkan motor impiannya, sekaligus kerap memberi nasihat tentang berkendara yang baik.
"Bahkan ibu saya itu waktu baru-baru itu kalau lihat saya, 'Hey, tegak lah kalau bawa motor. Begini, tegak,'" kenang Indro.
Waktu terus berjalan, Indro mulai berkiprah sebagai aktor bersama Warkop DKI. Pundi-pundi uang membuat mimpinya mengoleksi moge bisa menjadi nyata.
Lanjut ke sebelah...
[Gambas:Video CNN]
Ia juga kerap melakukan touring hingga aktif terlibat dalam komunitas, termasuk jadi perintis Black Angels hingga Harley Davidson Club Indonesia. Reputasi Indro sebagai pencinta moge pun diakui banyak orang, termasuk aparat negara.
"Bahkan, saya pernah menjadi instruktur Saber. Tim Sapu Bersihnya tentara, yang dulu untuk motor-motor bagaimana menembak dari motor. Saya termasuk salah satu instrukturnya dulu," ucap Indro.
Namun lebih dari sekadar hobi. Moge juga jadi kepingan penting perjalanan Indro membina rumah tangga bersama perempuan pujaan hatinya, Nita Octobijanthy. Kendaraan itu tidak hanya sebatas koleksi, tapi juga saksi romantisme dua sejoli.
Nita familier dengan hobi sang suami sejak kecil karena dibesarkan oleh seorang ayah yang juga pencinta moge. Takdir pun menyatukan mereka, begitu pula dengan motor gede yang berujung menjadi hobi keluarga.
[Gambas:Infografis CNN]
Ingatan Indro berlari ke masa lalu. Simpul senyuman kecil tersungging di bibirnya saat membuka memori bersama mendiang istri dan moge tercinta. Salah satunya ketika ia menggelar touring akbar bersama pemilik Harley-Davidson se-Asia Pasifik.
Semasa hidup, Nita sempat terlibat dan mendukung penuh acara yang dihelat Indro itu. Ia tak sekadar datang, tapi juga menjadi rekan kerja suaminya selama touring.
Berbekal pengalaman sebagai anggota Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), Indro dan Nita berkoordinasi lewat saluran radio untuk memastikan semua peserta aman selama perjalanan dari Jakarta ke Bali.
"Kebetulan saya dan istri saya anggota ORARI. Itu saya minta istri saya sambil nyetir, kadang juga dia back-up segala macam," tuturnya.
"Kalau ada yang hilang atau tercecer, 'Ada-ada, tadi di sana sudah didampingi sama Mas Oni.' Mas Oni itu sepupu saya, pendamping dari mekanik. 'Udah, aman aman,'" kenang Indro saat berbalas pesan radio dengan istri kala itu.
Kini saksi cinta Indro dan Nita berupa hobi bermoge itu menurun ke anak-anak mereka. Ketiga anaknya dikenalkan dengan dunia moge sejak kecil, hingga dua di antaranya mengikuti jejak ayah sebagai biker.
Motor gede, bagi Indro, sudah tak lagi menjadi hobi semata. Motor berkapasitas mesin besar itu juga menjadi teman bagi Indro dan keluarga dalam mengarungi jalan panjang kehidupan.
Kecintaan Indro terhadap moge juga membawa banyak perubahan berkat pengaruh dan kontribusi besar sang aktor. Namun, ia tidak berharap imbalan apapun kecuali dunia moge yang tetap hidup abadi.
"Kalau dibilang dalam hidup saya menjadi sebuah hal yang penting, iya, dalam artian ambisi maupun dalam artian hobi," ucap Indro.
"Ambisi dalam hal ini adalah membentuk sebuah keadaan, bukan membentuk [komunitas] Harley terus saya minta diakui sebagai pendiri." kata Indro menutup perbincangan pada petang itu.
[Gambas:Video CNN]