RUNTAI

Memori Janji Waktu Subuh Antara Indro dan Dono Warkop DKI

Muhammad Feraldi Hifzurahman | CNN Indonesia
Selasa, 23 Mei 2023 17:40 WIB
Indro masih ingat jelas bagaimana detik-detik terakhir ia berkomunikasi dengan 'abang' terakhirnya di Warkop DKI, Wahjoe Sardono alias Dono. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indro tampak masih ingat jelas bagaimana detik-detik terakhir ia berkomunikasi dengan 'abang' terakhirnya di Warkop DKI, Wahjoe Sardono alias Dono.

Saat bersama CNNIndonesia.com pada suatu siang jelang sore yang terik April 2023, kenangan dengan Dono itu muncul begitu saja saat Indro membahas soal janji yang pernah ia ucap.

Lihat Juga :
LAPORAN INTERAKTIF
Gantian Indro Dong

Selain janji sehidup semati dengan perempuan yang menikah dengannya pada 1981, Nita Octobijanthy, Indro juga punya janji dengan mendiang Dono.

"Kita janji kepada Tuhan," kata Indro. "Senakal-nakalnya saya, segeblek-gebleknya saya, saya masih punyalah pikiran itu,"

"Begitu juga janji saya," lanjutnya lalu terdiam sesaat. "Ini janji bukan untuk Mas Dono dan Mas Kasino yang sudah enggak ada bahkan. Siapa yang tahu kalau saya enggak ada? Ini janji saya pribadi,"

Keheningan tiba-tiba mengisi ruangan tamu rumah Indro sesaat setelah legenda komedi Indonesia itu berucap demikian. Tak ada yang bicara, hanya terdengar sayup-sayup suara dari kejauhan di luar rumah.

Mata Indro menatap ke langit-langit seberang ia duduk dengan nyaman di kursi bertema klasik selama nyaris dua jam terakhir. Raut mukanya seolah kembali menunjukkan pikiran Indro kembali ke 21 tahun lalu.

Indro masih ingat jelas bagaimana detik-detik terakhir ia berkomunikasi dengan 'abang' terakhirnya di Warkop DKI, Wahjoe Sardono alias Dono. (dok. Indro Warkop)

Penghujung Desember 2001.

Dono sudah dirawat di salah satu ruangan inap Rumah Sakit St Carolus, Jakarta Pusat, selama beberapa waktu terakhir. Komedian itu mengidap kanker paru-paru stadium akhir.

Kanker yang semula berbentuk tumor di bagian belakang tubuhnya itu bahkan dilaporkan dokter sudah menyerang organ liver.

Suasana lorong-lorong rumah sakit yang temaram seolah menguatkan perasaan suram yang dihadapi Indro. Dono sakit jatuh sakit tiga tahun setelah mereka kehilangan Kasino Hadiwibowo alias Kasino.

Dono sudah jatuh sakit selama beberapa waktu terakhir. Sebelum ini, ia sempat kena paru-paru basah yang membuat bobot tubuhnya menyusut drastis.

Tumor yang berkembang jadi kanker ini pun sebelumnya sudah pernah dioperasi setahun lalu. Indro ingat Dono kerap bolak-balik rumah sakit, sebelum jadi lebih intens selama setahun terakhir.



Kali ini, Indro sudah sepenuhnya harus bersiap dengan hal yang terburuk, ditinggal lagi oleh sahabat sekaligus orang yang sudah ia anggap abangnya sendiri itu. Indro pun memilih tetap ada di rumah sakit saat Dono dilarikan ke rumah sakit.

Jam di dinding sudah menunjukkan sekitar pukul 4.00 WIB, jelang waktu subuh. Indro sadar Dono akan bicara kepadanya. Dono yang dikenal berotak brilian dan selalu berbahasa Jawa itu tampak menggerakkan mulutnya.

Indro langsung sigap mendekat untuk melihat kondisi Dono dan bertanya apa ada yang dibutuhkan oleh komedian yang juga dosen sosiologi di Universitas Indonesia itu.

"Saya tahu saya mau berangkat..." kata Dono lemah dalam bahasa Jawa.

Indro yang sudah kenal akan Dono selama puluhan tahun paham betul mas-nya itu selalu menggunakan bahasa Jawa halus. Indro pun membalasnya selalu dengan bahasa Jawa halus, juga sebagai tanda hormat dari orang yang lebih muda.

"Saya cuma resah anak saya yang paling gede itu baru masuk kuliah. Apa bisa dia pegang adik-adiknya?" kata Dono.

Lanjut ke sebelah...

Janji Indro Warkop


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :