Sandiaga soal Marak Penipuan Tiket Coldplay: Nonton 'Coldplo' Saja

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparkraf) Sandiaga Uno mengimbau masyarakat tak membeli tiket konser Coldplay yang dijual ulang dengan harga mahal. Hal itu untuk menghindari tindak penipuan yang marak belakangan.

Dengan setengah bercanda, Sandi pun mengimbau masyarakat fokus menikmati konser musik dangdut koplo.

Lihat Juga : Promotor Bantah Klaim Lycie Joanna Jual Tiket Coldplay dari Ordal

"Karena ada beberapa tiket yang dijual lagi dengan harga yang tinggi, [masyarakat diimbau] enggak usah beli, fokus saja nonton 'coldplo' [dangdut koplo]," ujar Sandiaga di sela menghadiri acara Demi Indonesia yang digelar detikcom di Unair Convention Center, Surabaya, Kamis (25/5).

Sandi mengingatkan, jika permintaan sebuah barang begitu tinggi tapi ketersediaannya sedikit, maka yang perlu ditingkatkan masyarakat adalah kehati-hatian.

"Saya selalu mengingatkan bahwa jika tingkat permintaan tinggi sementara pasokannya sedikit, itu harus diikuti dengan kehati-hatian dan kewaspadaan," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

Sebab, kata Sandi, pasti ada segelintir masyarakat atau oknum yang mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk melakukan penipuan.

Sejauh ini sudah ada puluhan orang yang melapor ke polisi. Mereka mengaku sebagai korban penipuan tiket Coldplay. Sandi berharap jumlah korban tak terus bertambah.

"Ini sangat kami sayangkan. Jangan sampai jatuh korban tambahan. Sekarang sudah ada 60-an yang berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan kami memfasilitasi," ujarnya.

Kalaupun tetap ingin menonton konser band asal London itu, Sandi meminta masyarakat membelinya dari sumber yang terpercaya.

"Dan kami harapkan bahwa belilah tiket dari sumber-sumber yang terpercaya, karena tiket Coldplay itu sudah habis," pungkasnya.

Lihat Juga : Sandi: Nasib Tambah Hari Konser Coldplay Jakarta Tunggu Beberapa Pekan

Konser Coldplay sendiri rencananya akan digelar pada 15 November mendatang. Banyak penggemar yang mengaku tidak mendapat tiket saat penjualan berlangsung beberapa waktu lalu.

Hal ini disebut terjadi karena banyaknya calo tiket yang memonopoli pembelian dan kembali menjual tiket dengan harga yang melambung tinggi.