REVIEW KONSER

Senandung Rindu, Kehangatan Konser Panggung Mesin Waktu

CNN Indonesia
Minggu, 04 Jun 2023 20:30 WIB
Konser Senandung Rindu yang digelar pada Sabtu (3/6) malam di Gandaria City Hall, Jakarta Selatan, berhasil menjadi sebuah perjalanan nostalgia.
Konser Senandung Rindu yang digelar pada Sabtu (3/6) malam di Gandaria City Hall, Jakarta Selatan, berhasil menjadi sebuah perjalanan nostalgia. (CNNIndonesia/Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Konser Senandung Rindu yang digelar pada Sabtu (3/6) malam di Gandaria City Hall, Jakarta Selatan, berhasil menjadi sebuah perjalanan nostalgia yang menghadirkan lima penyanyi lawas roster JK Records yang populer di era 80-an.

Mengusung konsep gala dinner mewah, konser ini berhasil menciptakan momen 'mesin waktu' yang tak terlupakan bagi para penonton, terutama mereka yang didominasi oleh usia paruh baya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konser dimulai dengan penampilan dari Lucky Octavian, salah satu penyanyi muda yang didapuk menjadi pembuka acara tersebut.

Dengan suara lantang nan merdu, Lucky Octavian berhasil menyanyikan ulang lagu Kabut Rindu sebagai pembuka konser.

Setelah itu, panggung diberikan kepada Dian Piesesha, penyanyi senior yang memutuskan untuk muncul dari balik penonton sesaat sebelum naik panggung.

Diiringi dengan intro lagu Tak Ingin Sendiri, Dian berhasil memanaskan energi penonton di tengah sejuknya pendingin udara di area konser.

Berbagai rombongan pengunjung tak ragu untuk berdiri dan berebut swafoto saat Dian berjalan santai menuju atas panggung.

Situasi tersebut memang sedikit membuat Dian kelimpungan. Namun berkat kesigapan penyelenggara, Dian dapat tetap bernyanyi dengan kondusif dan melanjutkannya dengan tembang Engkau Segalanya Bagiku.

Di tengah usianya kini, karisma dan teknik vokal Dian terhitung masih stabil kala membawakan dua lagu itu secara beruntun.

Tak lama kemudian, Dian tak langsung turun ketika lagunya telah memasuki akhir. Ia memperkenalkan penampil selanjutnya yang telah dinanti banyak penonton pria, Obbie Messakh.

Bersamaan dengan riuh tepuk tangan penonton yang bergemuruh, Obbie membawakan lagu Antara Hitam dan Putih tanpa aba-aba.

Momen itu jelas membuat penonton sedikit terkejut. Pasal, tak semuanya siap. Sehingga, mereka harus 'menghangatkan' memori terlebih dahulu untuk mengetahui lagu yang dinyanyikan Obbie.

Namun memasuki tengah lagu, Obbie mencairkan suasana dengan turun panggung dan mengajak penonton di barisan depan untuk menyanyikan refrain bersama-sama.

Energi sedikit mereda ketika Heidy Diana naik panggung dengan lagu bertempo pelan Maafkan Diriku.

Namun tak lama kemudian, Chintami Atmanegara kembali menghidupkan panggung lewat celotehan-celotehan bahasa Sunda yang membuat penonton terbahak.

Chintami pun blak-blakan sesungguhnya deg-degan kembali ke atas panggung. Namun, ia mengaku menikmati comeback ke atas panggung usai 35 tahun tak bernyanyi.

"Ini teh saya udah gemetar begini. Saya tuh terakhir muncul di panggung itu kira-kira 35 tahun yang lalu," kata Chintami berkelakar disambut tawa penonton.

Membawakan lagu Sementara Biarlah Begini dan Duri Dalam Dada, Chintami berhasil menghadirkan atmosfer yang sangat intim kala mengajak penonton berdansa waltz bersamanya di depan panggung.

Energi penonton pun sudah semakin memanas, siap menyambut sosok Meriam Bellina yang juga lama tak bernyanyi.

Sejauh pengamatan CNNIndonesia.com, Meriam hanya menelurkan satu album penuh bersama JK Records, sehingga penampilannya bernyanyi tentu dinanti banyak penggemar.

Kemudian, panggung menjadi lebih hidup ketika Kisah Kasih di Sekolah dibawakan langsung oleh sang pemilik lagu Obbie Messakh.

Lanjut ke sebelah...

Konser Hangat Penuh Kekeluargaan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER