Preston Mutanga mengerjakan adegan tersebut dari rumahnya di Toronto, Kanada, sembari bertemu dengan Miller secara virtual setiap minggunya. Miller memberikan masukan kepada Mutanga terkait progres pekerjaannya.
"The LEGO Movie terinspirasi dari orang-orang yang membuat film dengan balok LEGO dari rumah. Itu yang mendorong kami untuk membuat filmnya," jelas Phil Lord.
"Ide di Spider-Verse adalah pahlawan bisa datang dari mana saja. Lalu, datanglah pahlawan muda ini yang terinspirasi dari film yang juga terinspirasi dari orang seperti dia," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Preston Mutanga sudah mulai belajar membuat animasi sejak kecil setelah ayahnya memperkenalkan sebuah perangkat lunak 3D bernama Blender. Mutanga mengaku merasa ketagihan dengan perangkat yang diberikan ayahnya itu.
"Saya menonton banyak video YouTube untuk mempelajari sendiri hal-hal lainnya," kata Mutanga kepada New York Times.
Setelah berhasil terlibat dalam Spider-Man: Across the Spider-Verse, Mutanga yang kini masih duduk di bangku SMP ingin terlibat lagi untuk film selanjutnya.
"Saya mengagumi film pertama dan sangat bersemangat untuk film kedua," ujarnya. "Bekerja dengan orang-orang yang membuat mahakarya ini sejujurnya terasa seperti mimpi."
Spider-Man: Across the Spider-Verse merupakan sekuel dari Spider-Man: Into The Spider-Verse (2018). Phil Lord dan Christopher Miller menjadi beberapa yang menulis dan memproduseri film tersebut.
Sementara, Joaquim Dos Santos, Kemp Powers, dan Justin K. dipercaya untuk menjadi sutradara.
Di film keduanya, sejumlah karakter film kembali bergabung bersama Miles Morales (Shameik Moore), Gwen Stacy (Hailee Steinfeld), dan Peter B. Parker (Jake Johnson).
Selain itu, film ini juga akan kedatangan karakter Spider-Man baru dari semesta lainnya. Sebut saja Miguel O'Hara alias Spider-Man 2099 (Oscar Isaac) dan Hobart Brown alias Spider-Punk (Daniel Kaluuya).
Spider-Man: Across the Spider-Verse sedang tayang di bioskop Indonesia.