Review Film: Reality

Muhammad Feraldi | CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2023 21:00 WIB
Reality, film yang dibintangi Sydney Sweeney, berkisah soal interogasi agen FBI dengan pelaku pembocoran dokumen rahasia AS.
Reality, film yang dibintangi Sydney Sweeney, berkisah soal interogasi agen FBI dengan pelaku pembocoran dokumen rahasia AS. (Tangkapan layar YouTube Max)
img-title Prabarini Kartika
4
Reality membuktikan bahwa film yang bagus tidak mesti bermegah-megah dan menggelontorkan biaya besar.

Tak bisa dimungkiri, kengerian itu sangat terasa berkat penampilan menawan Sydney Sweeney. Ia berhasil membawakan karakter Winner yang resah dan rapuh karena menghadapi negara lewat keberadaan FBI seorang diri.

Sweeney juga menampilkan berbagai macam emosi yang terekam jelas lewat ekspresi mikronya, seperti ketika seolah bersikap santai sampai akhirnya benar-benar ketakutan.

Saya rasa film ini menjadi penampilan terbaik Sweeney sejak namanya melejit lewat Euphoria. Ia benar-benar membuktikan kapasitasnya sebagai bintang muda yang patut diperhitungkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film Reality (2023) yang dibintangi Sydney Sweeney. Film Reality menjadi penampilan terbaik Sydney Sweeney. (Tangkapan layar YouTube Max)

Aktris 25 tahun itu juga seolah membungkam komentar miring soal dirinya lewat Reality. Sebab, ia mampu memikul peran besar yang berpengaruh dalam cerita, tidak menjadi pemanja visual semata.

Performa impresif Sweeney kemudian diimbangi dengan penampilan Marchant Davis dan Josh Hamilton yang menjadi agen FBI sekaligus interogator. Keduanya berhasil memerankan peran masing-masing, terutama sepanjang negosiasi yang meresahkan itu.

Saya tak bisa banyak bicara soal aspek visual. Karena, sinematografi yang disuguhkan biasa saja. Itu juga berlaku pada suguhan audio, mengingat tidak ada scoring atau musik yang signifikan sepanjang 82 menit film berjalan.

Aspek teknis itu hanya terasa cukup, bahkan seperti tak ingin ditonjolkan oleh Tina Satter. Reality juga sangat berpotensi menjadi tontonan membosankan karena hanya berisi tanya jawab antara interogator dan pelaku.

Namun, di balik itu semua, Reality menawarkan nilai lain yang tak kalah penting dari aspek sinematografi dan musik. Eksekusi yang terlihat biasa dan terkesan hambar itu justru melahirkan berbagai topik yang menarik untuk dibahas.

Seperti, nasib Reality Winner yang bisa saja dialami oleh orang lain-termasuk kita-jika negara menggunakan kuasanya terlalu jauh.

Eksekusi film ini yang menerjemahkan transkrip asli dari interogasi sebuah badan negara dengan seorang warga juga membuktikan bahwa kenyataan kerap lebih menyeramkan dan mencengangkan dibandingkan kisah fiksi.

[Gambas:Youtube]



(pra)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER