Jakarta, CNN Indonesia --
Memasuki pertengahan 2023, deretan musisi lokal maupun internasional telah merilis album penuh yang memikat.
Karya-karya album penuh dari berbagai genre musik ini dapat menjadi referensi maupun sekadar pilihan alternatif yang dapat dimasukkan dalam daftar putar Anda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui ragam pilihan musik yang hadir hingga pertengahan tahun ini, terdapat beberapa album yang berhasil memikat redaksi CNNIndonesia.com.
Berikut album terbaik di paruh 2023 versi CNNIndonesia.com.
1. Ali - Malaka
Menjadi debut album penuh bagi Ali, Malaka menawarkan peleburan antara rock '70-an, suasana psikedelia, funk, disko dengan infus dan nyawa musik khas Timur Tengah.
Dalam keterangan, Ali mengaku menggunakan judul Malaka sebagai penggambaran jalur masuk utama budaya Timur Tengah menuju Indonesia.
Lewat lirik yang sepenuhnya menggunakan bahasa Arab, Ali sukses membangun penafsiran baru nan tepat guna melalui kentalnya elemen Timur Tengah di keseharian masyarakat Indonesia.
2. boygenius - the record
Trio jenius Julien Baker, Phoebe Bridgers, dan Lucy Dacus terdengar seperti saling membiarkan satu sama lain untuk mengekspresikan keluwesan dalam bermusik.
Lewat tiga kepala yang saling 'beradu', the record justru memberikan sebuah keunikan jenius yang tidak mudah untuk diprediksi.
Menjadi album penuh pertama boygenius sebagai supergrup, the record tentu bukanlah sekadar karya pencetak angka.
3. Jimin - FACE
Melalui album debutnya ini, Jimin akan mengajak para ARMY untuk bertemu dengan versi lain dari dirinya yang tak pernah diperlihatkan.
FACE tentu tidak sempurna, tapi album berisikan enam track ini mewadahi sebuah teriakan jujur dari seorang Jimin.
Jika misi Jimin dalam album ini adalah untuk mengembangkan diri secara kreatif, maka ia berhasil melampaui target itu dengan cara bersenang-senang.
Lanjut ke sebelah...
4. eleventwelfth - SIMILAR
Setelah nyaris satu dekade, band midwest emo asal Jakarta, eleventwelfth, akhirnya menelurkan album penuh SIMILAR. Penantian lama itu terbayarkan lewat rangkaian karya yang dieksekusi lewat konsep dan produksi yang serba matang.
Dari sisi aransemen, eleventwelfth bukanlah sekadar memamerkan kerumitan ritme dan
ketukan ganjil sebagai pakem di lagu-lagunya.
Mendengarkan SIMILAR, Anda akan terbawa oleh nuansa penuh kesedihan, tapi bermuara kepada nada-nada manis penuh ambisi.
5. Squid - O Monolith
Album kedua dari band post-punk asal London ini menawarkan pendekatan berbeda jika ditilik dari sisi aransemen dan kerangka lagu.
Di O Monolith, Squid tidak lagi mengandalkan layer sound bertingkat yang biasa mereka gunakan untuk mencapai klimaks.
Masih bersama Dan Carey di kursi produser, O Monolith adalah representasi sempurna untuk menggambarkan watak sinis dan pesimis milik manusia modern.
6. Swellow - Katus
Katus adalah deskripsi keluh kesah yang diwartakan dengan penuh gairah. Dalam 12 susunan lagunya, Katus menawarkan sebuah persepsi soal kejenakaan pahitnya hidup manusia dewasa.
Digawangi oleh sang gitaris Idam sebagai produser, Swellow menyajikan penafsiran terbaru indie rock dengan gaya mereka yang khas: slengean, tapi tak mati gaya.
Lewat lirik lagu yang seluruhnya menggunakan bahasa Indonesia, Katus juga berhasil merangkum riak-riak kesederhanaan hidup dengan balutan kebaharuan.
7. Tarrkam - Fresh Grad
Tarrkam berhasil memberikan konsepsi untuk memuja kembali fitrah musik punk yakni bersenang-senang. Dua belas lagu yang tersedia dalam Fresh Grad menawarkan sebuah interpretasi unik dan menggelitik untuk musik punk.
Jika ditilik melalui sensibilitas artistik, Fresh Grad adalah kumpulan rapalan bertenaga yang mewakili curahan perasaan gelisah.