Ada pula Ahn Sung-il yang juga dikenal sebagai SIAHN, CEO sekaligus produser di The Givers. Dia juga produksi musik untuk J-Walk, karier solo Eun Ji-won, Rumble Fish. Agensinya juga rumah bagi Son Seung-yeon.
Kemudian, ada pula KAMP yang merupakan perusahaan produksi berbasis di AS. Ahn Sung-il sempat bekerja di sana pada 2019.
Ahn Sung-il, Jeong Hong-joon, dan KAMP merupakan tiga sosok kunci di balik terbentuknya FIFTY FIFTY. Semua bermula ketika Jeon Hong-joon pada 2019 bertemu CEO KAMP.
Mereka bertemu dalam acara KAMP 2019 di Singapura. Di sana, Jeon Hong-joon disebut memiliki ide supaya mereka bekerja sama membentuk grup Kpop global dan akhirnya direalisasikan lewat proyek FIFTY.
Proyek itu digarap Jeon Hong-joon, Ahn Sung-il, CEO KAMP dan dua staf KAMP, B dan L, untuk membuat girl group baru.
"CEO Jeon Hong-joon mengakukan proyek membuat girl group. Kami memutuskan untuk membantu marketing di luar negeri. Ahn Sung-il produsernya, jadi kami kirim Ahn Sung-il ke ATTRAKT. Pada titik itu, KAMP membayar gajinya," kata CEO KAMP.
Di sisi lain, Jeon Hong-joon bekerja satu tahun untuk mengumpulkan trainee pada Desember 2019 hingga Desember 2020. Jumlah awal trainee adalah 12 orang pada 2020, kemudian jadi lima orang pada 2021, dan finalisasi empat orang pada 2022.
Perusahaan disebut menggunakan evaluasi bulanan dalam menentukan member yang layak debut. KAMP juga membantu proses seleksi, dan ikut evaluasi dua bulanan. KAMP turut membantu rencana strategi global, pencarian komposer luar negeri dan mengumpulkan lagu.
Namun, keterlibatan KAMP berakhir 2021 yang diduga karena ketidaksepakatan Jeon Hong-joon dan CEO KAMP terkait perencanaan global. Sehingga, KAMP menarik diri dari proyek itu.
Kondisi tersebut yang kemudian membuat Jeon Hong-joon mencari agensi berbasis di AS untuk mengganti KAMP. Penggantinya adalah Ahn Sung-il.
Ahn Sung-il keluar dari KAMP pada Mei 2021, bersama dua karyawan, B dan L. Ketiganya kemudian membentuk The Givers.
"Dari sudut pandang kami, kami perlu tim yang berbasis di AS. Ahn Sung-il bilang cocok untuk peran itu. Dengan pertimbangan dia merupakan bagian dari KAMP, tak ada alasan untuk menolak tawaran itu. Saya jadi menandatangani kontrak outsourcing (alih daya) dengan Ahn Sung-il," kata Jeon Hong-joon.
Siapa yang membesarkan FIFTY FIFTY?
Sejak saat itu, Jeon Hong-joon bekerja sama dengan Ahn Sung-il. Mereka pun berbagi tugas; Jeon Jong-joon mencari investor dan uang karena merasa itu tugas seorang produserm sedangkan Ahn Sung-il bertugas pelatihan member.
Namun, keuangan perusahan dengan cepat kosong mengingat biaya rata-rata untuk membuat girl group sekitar 2 miliar won per tahun atau sekitar Rp23,06 miliar (1won=Rp11,53). Uang dari investor tak menutup itu semua.
Dispatch mengungkapkan FIFTY FIFTY mendapatkan pelatihan vocal, teori musik, ramp, dance, berbasa Inggris, personal training dan akting. Perusahaan menghabiskan sekitar 20 juta won hingga 30 juta untuk pelatihan member tiap bulan.
"Saya tidak ingin membuat artis kecewa. Dormitory mereka ada di Gangnam, tiga kamar tidur dan dua kamar mandi. Biaya sewanya 3,3 juta won per bulan. Saya juga memberikan mereka pelatihan untuk semua aspek," kata Jeon Hong-joon.
Video musik untuk empat lagu yang rilis pada 2022 diproduksi dengan bujet lebih dari 500 juta won dengan tambahan 250 juta won untuk MV Cupid sendiri.
Ahn Sung-il mengepalai proses produksi MV itu. Dia juga menjual mobil dan jam mahal untuk membantu pendanaan MV FIFTY FIFTY. Hingga girl group itu debut pada November 2022.
[Gambas:Video CNN]
Siapa yang menjadikan FIFTY FIFTY bintang?
FIFTY FIFTY masuk Hot 100 Billboard lewat lagu Cupid pada April 2023. Lagu itu bertahan di sana sekitar 14 pekan dan menjadi rekor baru untuk girl group Kpop, terlebih lagi mereka berasal dari agensi kecil menengah.
Kala itu, Ahn Sung-il atau SIAHN mendapat banyak sorotan, karena member FIFTY FIFTY kerap menyebut namanya dalam wawancara di Korea, termasuk bersama CNNIndonesia.com, untuk mengutarakan rasa terima kasih kepadanya.
Ahn Sung-il pun mengungkapkan "rahasia" yang membuat Cupid begitu populer, terutama di Barat.
"Lagu itu awalnya mau dibuat menjadi Kpop. Tapi sangat sulit sesungguhnya menyebut Cupid sebagai Kpop. saya ingin memastikan pendengar reguler lagu itu tidak tahu bahwa itu (Cupid) adalah Kpop," kata Ahn Sung-il.
Hal itu berhasil karena lagu tersebut, terutama yang versi dipercepat, begitu populer di media sosial bahkan dijadikan challenge.
Ahn Sung-il mengaku memilih Cupid dari sekitar 2.000 lagu yang berpotensi dinyanyikan FIFTY FIFTY. Cupid sesungguhnya ditulis murid Swedish School of Music (Adam Von Mentzer, Mac Felländer-Tsai, Louise Udin).
Sedangkan Ahn Sung-il memodifikasi lagu itu sehingga sesuai dengan visinya.
Lanjut ke sebelah...
Apakah FIFTY FIFTY menghasilkan uang?
Dispatch mengungkapkan Ahn Sung-il menjadi sosok yang paling diuntungkan dengan popularitas Cupid. Berdasarkan penelusuran copyright holders Cupid, Ahn Sung-il mendapatkan persentase terbesar, yakni 28,65 persen.
Angka itu di luar perusahaan miliknya, The Givers yang mendapatkan 66,85 persen. Salah satu karyawan The Givers, AHIN, mendapatkan 4 persen. Sementara itu, Keena selaku member dapat 0,5 persen.
Melihat angka itu, Ahn Sung-il mendapatkan porsi sekitar 95,5 persen, akumulasi dari persentase personalnya dan The Givers selaku perusahaan
Dispatch juga memberitakan percakapan yang diduga terjadi antara Jeon Hong-joon dan Ahn Sung-il mengenai royalti.
Jeon Hong-joon: SIAHN, royalti hak cipta akan luar biasa. Selamat.
Ahn Sung-il: Saya cuma pemilik kecil, tidak sebanyak itu.
Jeon Hong-joon: Aigoo, lain kali lebih tinggi ya sebagai penulis.
Murid sekolah musik yang menuliskan lagu itu tak ada dalam daftar pembagian persentase royalti Cupid. Namun, Dispatch mengonfirmasi Ahn Sung-il membayar US$9 ribu untuk membeli hak cipta pada Januari 2023.
Pembelian hak cipta sebenarnya tak legal, tapi situasi berubah jika Ahn Sung-il ikut menerima uang alih-alih hanya perusahaannya.
"Keuangan tak terlihat baik kala itu. Saya meminta Ahn Sung-il untuk mengirimkan biaya lagu itu. Untungnya, kami mendapatkan investasi pada Maret dan membayarkan itu kepada The Givers. Tapi ternyata, dia mengambil alih hak cipta itu," kata Jeon Hong-joon.
[Gambas:Video CNN]
Siapa yang mengguncang FIFTY FIFTY?
Jeon Hong-joon diberitakan keliru karena begitu percaya kepada The Givers, manajemen artis pun diserahkan kepada karyawan B (AHIN), termasuk komunikasi antarmember dan orang tuanya.
Pada 2 Mei, Aran menjalani operasi. Dispatch kemudian membongkar perbincangan Jeon Hong-joon dan Ahn Sung-il mengenai hal itu.
Jeon Hong-joon: Detail penyakitnya?
Jeon Hong-joon: Apakah operasi berjalan lancar? Apakah sudah berkomunikasi dengan staf perusahaan dan orang tuanya? Supaya mereka tidak sedih.
Jeon Hong-joon: Pagi ini, saya berdoa! Itu akan berjalan dengan baik.
Ahn Sung-il: Iya. Operasi ini yang keempat berdasarkan jadwal. B bertanggung jawab atas orang tua dan komunikasi dengan mereka. Saya juga ngobrol dengan ibu Aran kemarin.
Ahn Sung-il: Tidak perlu memberi tahu detail penyakitnya. Kami akan bilang dia (Aran) menjalani operasi karena merasa tak enak badan.
Ahn Sung-il: Ketika operasi selesai, kami akan mengunggah foto.
Pada tanggal yang sama, karyawab B juga mengirimkan pesan kepada Jeon Hong-joon.
B: CEO, mereka bilang operasi Aran bakal berjalan baik dan dia akan dipindahkan ke kamar untuk pemulihan. Operasi berjalan baik, saya akan terus memonitor karena mereka bilang kondisinya perlu diawasi.
B: Saya akan berikan member yang lain waktu istirahat ketika Aran pemulihan, apakah itu boleh? 10-28 Mei. Sehingga, member lain akan kembali ke dormitory pada 28 Mei.
Jeon Hong-joon: Itu terlalu lama. Apa yang akan kamu lakukan kalau ada kecelakaan? Kasih mereka libur sepekan dan minta mereka kembali ke dorm. Saya khawatir dengan kecelakaan yang membahayakan keselamatan mereka. Kasih saja satu pekan. Setelah balik ke dorm, beri mereka lebih banyak waktu untuk perbaikan diri.
B: Saya juga mengkhawatirkan hal yang sama, tapi ada permintaan dari para member dan orang tua. Aran juga butuh istirahat setidaknya dua pekan, tapi dia komplain ke Ahn Sung-il karena hanya dapat waktu istirahat satu pekan, karena khawatir.
Pada akhirnya, Jeon Hong-joon mengizinkan B untuk memberi waktu istirahat hingga 25 Mei atau dua pekan.
Lanjut ke sebelah...
Diskusi OST film Barbie
Pada 9 Juni, Ahn Sung-il dan Jeon Hong-joon sempat berdiskusi soal keterlibatan FIFTY FIFTY dalam film Barbie.
Ahn Sung-il: Pasti akan bagus untuk ikut film Barbie. Saya akan bertemu dengan mereka terlebih dahulu untuk mencoba membujuk mereka dan saya akan berkomunikasi dengan Aran.
Jeon Hong-joon: Ini bagus untukmu, grup, dan perusahaan, tapi karena ini juga masalah kesehatan, komunikasikan baik-baik dengan orang tua dan anggota sehingga tidak ada kesalahpahaman~!!
Jeon Hong-joon: Dengan pertunjukan yang bagus, itu membuat frustrasi karena mereka tidak bisa melakukan apa-apa akhir-akhir ini~!
Ahn Sung-il: Oke. Aran mendengarkan dengan baik pendapat saya, jadi saya akan memeriksa kondisinya terlebih dahulu.
Ahn Sung-il: Saya akan menemui ibunya secara pribadi.
Menurut Jeon Hong-joon, ia tidak mengabaikan kesehatan para member. Dia percaya pada karyawan B dan menyerahkan pengelolaan kesehatan mereka kepadanya.
"Karyawan B berkata dia akan merawat mereka dengan baik, jadi saya memercayainya dan menyerahkannya kepadanya. Saya pikir terlalu mempercayainya adalah awal dari semua masalah ini," kata Jeon Hong-joon.
"Ketika saya mengatakan saya ingin pergi ke ruang latihan untuk melihat mereka, dia akan mengatakan bahwa para anggota merasa tidak nyaman dengan keberadaan saya di sana. Saya tidak ingin mengganggu latihan mereka, jadi saya menahannya dan menanganinya. Coba pikirkan betapa aku juga ingin melihat mereka.
[Gambas:Video CNN]
Dalam pemberitaan Dispatch, Jeon Hong-joon disebut meneteskan air mata sambil mengatakan hal tersebut.
Namun, dia tidak memiliki cara untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya secara pribadi kepada anggota FIFTY FIFTY, karena semua komunikasi kepada anggota dilakukan melalui The Givers.
Dispatch juga menunjukkan bagaimana akun LinkedIn pribadi Ahn Sung-il secara sepihak menyatakan bahwa dia adalah CEO ATTRAKT.