Pemerintah Rencanakan Pendanaan Bantu Film Indonesia Mendunia
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berencana menggelontorkan dana untuk para kreator film Indonesia melalui program Dana Indonesiana.
Pakar Kebijakan Publik Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemenristekdikti Alex Sihar mengatakan dana tersebut dapat diklaim dengan syarat utama proyek film terkait telah mendapatkan suntikan dana dari negara lain.
Lihat Juga : |
"Kenapa syarat proyek itu harus lebih dulu dapat dana internasional? Karena film itu pasti diputar juga nantinya di mata internasional," jelas Alex di Asian Academy of Creative Arts (AACA) Jakarta Networking Network di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (5/7).
"Itu dapat meningkatkan exposure. Intinya ini kan diplomasi budaya," sambungnya.
Setelah kreator mendapatkan dana dari negara lain, pemerintah akan memberikan Dana Indonesiana sebagai suntikan tambahan untuk proyek film tersebut.
Dana itu nantinya digunakan film Indonesia dengan skema Matching Fund, yang menekankan ko-produksi film lokal bersama dengan negara lain.
Alex menekankan proyek ko-produksi tersebut bukan sekadar memberikan ruang bagi film negara lain untuk syuting di Indonesia.
"Yang mau kami dorong adalah cerita Indonesia ke mata internasional, bukan sebaliknya," tegas Alex.
"Kami mengincar agar judul-judul film Indonesia lebih dikenal luas dan meningkatkan nama kita di mata internasional," sambungnya.
Alex mengklaim, jika pendanaan dengan pola Matching Fund ini dapat memperluas kiprah film Indonesia di festival-festival film prestisius.
"Kalau kita bisa konsisten di dua tahun pertama, berikutnya film Indonesia tidak akan menyumbang satu atau dua judul saja di lingkaran film internasional," klaim Alex.
"Misal di Cannes, atau Berlin, itu bakal selalu ada nama Indonesia. Dan bukan hanya screening, melainkan juga ikut kompetisi," sambungnya optimis.
Pemaparan Alex Sihar tersebut diamini produser film Indonesia Sheila Timothy kala menghadiri acara yang sama. Lala, sapaan akrab Sheila, menilai Indonesia memiliki segala potensi untuk memperkuat ekosistem perfilman.
Selain pasar yang sangat besar, Lala juga melihat berbagai daya tarik yang dapat ditawarkan oleh Indonesia.
"Indonesia juga memiliki kelebihan dengan banyak sekali warna budaya sehingga dapat dijadikan dasar cerita yang menarik untuk dibagikan ke mata internasional," kata Sheila.
"Lalu lokasi-lokasi yang ditawarkan di sini, menurut saya itu adalah poin-poin kuat yang dapat menarik investor internasional untuk membuat proyek [film] di sini," lengkapnya.
(far/chri)