Jakarta, CNN Indonesia --
Sebanyak 160 ribu aktor Hollywood kini bergabung dengan belasan ribu penulis untuk ikut mogok kerja, menyusul kegagalan serikat pekerja dan asosiasi studio untuk sepakat atas 'UMR Hollywood 2023'.
Mogok kerja ini menjadi yang pertama dalam 60 tahun terakhir, ketika penulis dan aktor Hollywood bersatu terkait dengan pembaharuan 'UMR Hollywood'.
Dampak mogok kerja ini pun tak main-main. Para penulis dan aktor adalah unsur penting dalam produksi konten industri hiburan Hollywood yang sudah mulai terasa dalam beberapa waktu terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa pemicu mogok Hollywood 2023?
Aksi mogok yang dilakukan para penulis dan aktor Hollywood ini bermula dari durasi kesepakatan gaji alias 'UMR' para pekerja kreatif mulai kedaluwarsa pada pertengahan 2023.
Di Hollywood, para pekerja kreatif memiliki standar gaji alias 'UMR' yang disepakati antara asosiasi studio lewat Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP) dan serikat pekerja.
Pada pembaharuan kali ini, secara umum, para serikat pekerja menuntut kenaikan standar nominal pembayaran, royalti konten yang rilis secara streaming, pembatasan kecerdasan buatan atau AI demi perlindungan pekerja kreatif, serta pembatasan durasi kerja.
 Sebanyak 160 ribu aktor Hollywood kini bergabung dengan belasan ribu penulis untuk ikut mogok kerja, menyusul kegagalan serikat pekerja dan asosiasi studio untuk sepakat atas 'UMR Hollywood 2023'. (AFP/FREDERIC J. BROWN) |
Serikat penulis atau Writers Guild of America (WGA) menilai dengan pengajuan baru mereka untuk 2023, para penulis secara total bisa mendapatkan bayaran hingga US$429 juta per tahun. Sementara itu, AMPTP hanya menawarkan US$86 juta.
Sementara itu hingga saat ini, belum diketahui secara pasti isi tuntutan serikat aktor atau Screen Actors Guild - American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) yang diajukan ke AMPTP untuk 'UMR Hollywood 2023'. Namun tawaran AMPTP sendiri ditolak oleh SAG-AFTRA.
Dengan penolakan itu, SAG-AFTRA memilih untuk bergabung dengan kawan-kawan mereka di WGA untuk mogok kerja dan terlibat dalam berbagai proyek juga acara industri perfilman mulai Jumat (14/7) waktu setempat.
Kenapa baru mogok sekarang?
Menurut sistem industri Hollywood, 'UMR' untuk para pekerja kreatif ini mesti direvisi dan diperbaharui setiap tiga tahun. Terakhir kali, 'UMR Hollywood' yang berlaku adalah versi 2020 dengan masa kedaluwarsa jatuh para pertengahan 2023.
Setidaknya, ada tiga serikat pekerja dengan 'UMR Hollywood 2020' habis pada tahun ini, yakni untuk penulis, sutradara, dan aktor. Kedaluwarsa 'UMR' untuk penulis jatuh pada Mei 2023, dan sutradara juga aktor pada Juni 2023.
Di sisi lain, pengajuan revisi 'UMR Hollywood' ini juga dipengaruhi dari perubahan tren perfilman pascapandemi.
Selama pandemi 2020-2022, layanan streaming menjadi andalan para studio untuk bertahan dan meraup keuntungan. Disney yang merilis Disney+ dan Netflix yang sudah lebih awal di dunia layanan streaming meraup cuan besar semasa pandemi.
[Gambas:Video CNN]
Para studio pun kemudian berlomba-lomba merilis layanan streaming mereka sendiri semasa pandemi, seperti Max milik Warner Bros-Discovery pada 2020 dan Paramount+ milik Paramount pada 2021.
Namun tren perilisan di streaming tersebut rupanya belum tercantum secara rinci dalam 'UMR Hollywood' versi 2020, terutama terkait dengan royalti. Ditambah, para studio pemilik layanan streaming ini enggan merilis jumlah pendapatan atau jumlah penonton konten mereka.
Hal itu berbeda jauh dengan perilisan film di layar lebar ataupun konten di televisi. Di layar lebar, ada distributor film yang akan merilis jumlah pendapatan box office setiap film. Di layar kaca, ada lembaga macam Nielsen yang akan merilis data share dan penonton.
Lanjut ke sebelah...
Diberitakan Variety, pihak SAG-AFTRA sendiri merekomendasikan penggunaan pihak ketiga untuk melacak penonton streaming bila studio masih enggan membuka data penonton. Namun tampaknya gagasan ini tak membuahkan hasil positif.
Selain itu, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dalam tiga tahun terakhir juga berkembang pesat. Penggunaan AI pun sudah mulai digunakan dalam sejumlah film.
Penggunaan AI pun dianggap sebagai alternatif perusahaan untuk mengurangi jumlah pekerja yang bisa jadi solusi mereka bisa memotong pengeluaran biaya produksi dan memperbesar pemasukan.
Kenapa cuma penulis dan aktor yang mogok?
Aksi mogok para pekerja Hollywood sejauh ini baru melibatkan penulis dan aktor. Namun aksi mogok kali ini adalah yang terbesar dalam 60 tahun terakhir kedua serikat itu bersatu dan mogok bersama-sama.
Aksi mogok inipun didukung oleh anggota masing-masing serikat. WGA mengklaim 97 persen anggota mereka sepakat untuk mogok, sedangkan SAG mengklaim ada 98 persen anggota mereka sepakat mogok.
Sementara itu, serikat sutradara atau Directors Guild of America (DGA) tidak ikut serta dalam aksi mogok ini lantaran mereka dan AMPTP sepakat dalam 'UMR Hollywood 2023' pada 23 Juni 2023.
DGA mengatakan sebanyak 87 persen dari jajak pendapat yang dilakukan mendukung kesepakatan serikat tersebut dengan AMPTP.
[Gambas:Video CNN]
Berapa banyak dan siapa saja yang ikut mogok?
Tercatat, ada 11.500 penulis dan 160 ribu aktor yang terlibat dalam aksi mogok penulis-aktor Hollywood 2023 kali ini. Beberapa di antara mereka terbilang cukup dikenal.
Penulis:
- David A Goodman (penulis serial The Golden Girls)
- John August (penulis film Corpse Bride)
- Kay Cannon (penulis film Pitch Perfect)
Aktor:
- Josh Gad
- Jamie Lee Curtis
- Margot Robbie
- Cynthia Nixon
Respons studio terhadap mogok?
Sejak WGA memulai mogok pada Mei 2023, studio belum banyak memberikan respons dan hingga saat ini juga belum ada kesepakatan baru antara WGA dengan AMPTP.
Meski begitu, CEO The Walt Disney Company, Bob Iger, menilai rencana para penulis dan aktor Hollywood menggelar mogok sebagai hal tidak realistis dan mengganggu.
"Ini sangat mengganggu bagi saya. Kita sudah membahas soal hal yang mengganggu dalam bisnis ini dan seluruh tantangan yang kita hadapi, pemulihan dari Covid masih berjalan, dan belum sepenuhnya kembali," kata Iger.
"Ini waktu terburuk untuk menambah gangguan tersebut," lanjutnya, seperti diberitakan Variety pada Kamis (13/7).
"Kami ingin melakukan hal yang sama dengan para penulis, dan kami ingin melakukan hal yang sama dengan para aktor. Ada tingkat harapan yang mereka miliki, itu tidak realistis," kata Iger.
"Mereka menambah serangkaian tantangan yang sudah dihadapi bisnis ini, sejujurnya, sangat mengganggu."
 CEO The Walt Disney Company, Bob Iger, menilai rencana para penulis dan aktor Hollywood menggelar mogok sebagai hal tidak realistis dan mengganggu. (AFP/LOIC VENANCE) |
Dampak mogok penulis dan aktor?
Dampak mogok penulis dan aktor ini bukan hanya berdampak pada pendapatan para pekerja lainnya di industri, tetapi juga keberlanjutan proyek-proyek di masa depan.
Semenjak penulis mogok pada Mei 2023, beberapa acara tak bisa membuat episode baru dan memilih menayangkan tayangan lama. Aksi mogok ini juga membuat sejumlah film yang mestinya mulai digarap pada akhir 2023 jadi ditunda.
Sejumlah studio besar dikonfirmasi tidak akan menghadiri San Diego Comic-Con 2023 yang dijadwalkan akan mulai digelar pada 19 Juli mendatang karena proyek-proyek mereka di masa depan menjadi tak jelas.
Disney, termasuk Marvel Studios dan Lucasfilm, tidak akan memamerkan proyek baru mereka di Comic-Con. Dilansir dari Variety, mereka punya sejumlah proyek, seperti The Marvels, Loki musim kedua, Ahsoka, dan Haunted Mansion.
Netflix juga dikabarkan tidak akan hadir dalam Comic-Con, padahal mereka baru saja menggelar acara TUDUM di Brasil beberapa waktu lalu. Dalam acara tersebut, Netflix memamerkan sejumlah proyek besar mereka, seperti serial live action One Piece dan Avatar: The Last Airbender.
Bukan tidak mungkin ketiadaan konten baru ini bisa memengaruhi pelanggan layanan streaming yang dimiliki para studio.