Keberhasilan di dua kategori itu membuat TRCC masuk kek babak Grand Prix dan bersaing dengan enam paduan suara lainnya, beberapa di antaranya adalah Bitung City Chorale dan Cantoria Universidad De Puerto Rico en Arecibo.
Ada pula Chamber Choir of The Academy Music - University of East Sarajevo, Kem B'ix, Mahidol University Choir dan North Sulawesi GMIM Male Choir yang bersaing dalam babak itu.
TRCC menampilkan dua buah lagu untuk babak Grand Prix, yaitu Gnothi Safton, lagu berbahasa Yunani karangan komposer Amerika Jim Populis, dan sebuah lagu karya orisinil untuk paduan suara anak dari komponis Fero Aldiansya Stefanus, 137 Hip Street.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampilan itu pun begitu memukau hingga akhirnya keluar menjadi pemenang.
"Pencapaian TRCC kali ini adalah sesuatu yang sangat istimewa, mengingat tim TRCC yang kali ini berlomba adalah para anggota yang relatif baru, yang merupakan angkatan yang ketika awal latihan mengalami dampak pandemi Covid-19," kata Direktur Artistik TRCC Avip Priatna.
"Ini pertama kalinya angkatan ini mengikuti kompetisi di luar negeri. Kami semua bersyukur berkat kerja keras dan semangat yang luar biasa, dengan segala tantangan yang ada, anak-anak ini tetap dapat memberikan hasil yang maksimal."
The Resonanz Children's Choir (TRCC) adalah salah satu paduan suara yang pernah memenangkan kompetisi paduan suara European Grand Prix for Choral Singing - EGP 2018, sebuah kompetisi paduan suara tertua dan tersulit di dunia.
TRCC didirikan Avip Priatna Mag. Art. pada 2007 dan menjadi bagian The Resonanz Music Studio (TRMS) yang juga menaungi Batavia Madrigal Singers (BMS).