James Cameron membantah isu dirinya akan membuat film soal tragedi kapal selam OceanGate Titan. Ia menyatakan tak akan pernah menggarap film tentang insiden yang menewaskan lima orang itu.
Diberitakan Variety pada Sabtu (15/7), rumor itu muncul karena kapal selam tersebut melakoni ekspedisi laut ke bangkai Titanic, kapal legendaris yang tenggelam pada 1912 dan kisahnya menginspirasi Cameron kala menggarap Titanic (1997).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya saya tidak menggubris rumor ofensif di media, tetapi sekarang saya perlu melakukannya," tulis James Cameron dalam cuitan melalui akun @JimCameron pada Sabtu (15/7).
"Saya TIDAK sedang berunding untuk menggarap film OceanGate, dan tidak akan pernah berniat untuk itu," lanjut sang sutradara.
James Cameron sebelumnya juga memberikan sejumlah komentar terkait insiden OceanGate. Seperti ketika sang sutradara diwawancara oleh ABC News pada akhir Juni silam.
Ia menyebut sesungguhnya sudah banyak orang dalam komunitas peneliti maupun pemerhati kelautan yang khawatir dengan aktivitas kapal selam Titan sebelum tragedi terjadi.
Beberapa di antaranya bahkan menulis surat untuk pihak OceanGate yang berisi peringatan bahwa kegiatan itu terlalu berisiko bagi para penumpang.
"Sudah banyak orang di lingkungan komunitas sangat khawatir soal kapal selam ini," kata Cameron yang juga seorang penjelajah laut dalam.
"Dan sejumlah orang top dalam komunitas teknologi kapal selam bahkan menulis surat ke perusahaan tersebut mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan terlalu eksperimental untuk mengangkut penumpang," lanjutnya.
"Selain itu, kapal ini juga perlu disertifikasi, dan semacamnya," kata James Cameron yang sudah lebih dari 30 kali menyelam ke dasar Samudera Atlantik mengunjungi Titanic.
Tak hanya itu, Cameron bahkan mengatakan insiden kapal selam Titan mengulang jejak Titanic yang karam pada kedalaman 3,8 kilometer di bawah permukaan Samudera Atlantik.
Ia menyebut terdapat berbagai kesamaan antara kedua bencana kapal tersebut. Seperti pemilik yang tak peduli dengan peringatan dan memilih tetap melaju mengikuti ambisi mereka.
"Saya kaget dengan kemiripan bencana kapal ini dengan Titanic, di mana kapten [Titanic] berulang kali diperingatkan soal gunung es di depan kapalnya," kata Cameron.
"Tapi dia melaju dengan kecepatan penuh ke arena banyak gunung es saat malam tanpa bulan, dan akibatnya banyak orang meninggal," lanjutnya.
"Dan untuk tragedi yang sangat mirip di mana peringatan tidak digubris terjadi di lokasi yang persis sama, dengan semua penyelaman yang sudah dilakukan di seluruh dunia, menurut saya sungguh mencengangkan. Ini benar-benar nyata," kata Cameron.
(frl/end)