Jakarta, CNN Indonesia --
Penulis The Simpsons, Mike Reiss, mengaku pernah ikut dalam perjalanan kapal selam Titanic, Titan dari OceanGate Expedition, dan diminta tanda tangan surat pernyataan yang berisikan soal kematian.
Kepada New York Post yang dirilis pada Selasa (20/6), Reiss menyadari bahwa perjalanan untuk melihat-lihat bangkai kapal di dasar Samudera Atlantik itu memanglah berbahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reiss tidak menyebutkan secara rinci berapa biaya yang mesti ia keluarkan untuk perjalanan pada Juli 2022 tersebut, kecuali bahwa trip itu memang seharga lebih dari US$100 ribu atau lebih dari Rp1,3 miliar (US$1=Rp14.961).
"Bayangan kematian selalu mengikuti, itu selalu ada di belakang pikiranmu," kata Reiss yang kini berusia 63 tahun.
"Bahkan sebelum masuk ke kapal, ada sebuah surat pernyataan yang sangat panjang yang menyebut kematian tiga kali di halaman pertama," lanjutnya.
Untuk menuju ke lokasi penyelaman, Reiss dan istrinya mesti terbang dari kediaman mereka di New York City ke St. John's, Newfoundland and Labrador, di Kanada.
[Gambas:Video CNN]
Dari sana, mereka mesti berlayar sejauh 643 kilometer ke selatan dengan kapal The Polar Prince. Kapal itu kemudian berhenti tepat di atas kawasan reruntuhan Titanic.
Pasangan tersebut semula akan menyelam ke reruntuhan kapal yang saat dibuat diyakini "tak bisa tenggelam" tersebut. Namun istri Reiss dinyatakan positif Covid-19 sehingga mesti isolasi.
Reiss kemudian lanjut jalan sendiri dan tanpa pelatihan khusus selain mengenakan pakaian untuk bertahan hidup. Ia masuk ke kapal selam yang diakui sangat sempit.
Kala itu, hanya ada dia dan empat peserta lainnya. Mereka berlima masuk ke kapal selam, duduk di lantai kapal yang hanya sepanjang 6,7 meter dengan atap yang cekung.
 Penulis The Simpsons, Mike Reiss, mengaku pernah ikut dalam perjalanan kapal selam Titanic, Titan dari OceanGate Expedition, dan diminta tanda tangan surat pernyataan yang berisikan soal kematian. (Getty Images via AFP/LAURA CAVANAUGH) |
"Itu seperti kalau kau membawa minivan dan mengeluarkan semua kursinya, itu luasan ruang yang kau punya," kata Reiss. "Tapi memang dirancang bagus di dalam, rasanya seperti di ruang tunggu di spa, tenang dan nyaman,"
Reiss menyebut kemudian mereka tenggelam "bagai batu" selama 2,5 jam. Di dalam laut, Reiss menyebut situasinya sangat sunyi dan tenang.
"Kapal selamnya sangat sederhana," kata Reiss. "Pada dasarnya itu cuma mendorong masuk ke dalam laut seperti batu. Jadi nanti mendarat di dasar dan kemudian berlayar sekeliling dan ditenagai mesin yang mirip kipas di komputer,"
Lanjut ke sebelah..
"Orang-orang bicara soal semangatnya mereka, kegembiraannya, dan saat saya ditanya apakah saya takut atau tidak, saya jawab saya ketiduran," kata Reiss.
Reiss mengaku tak merasakan ada bahaya saat ikut kapal itu, meski kapal itu dikemudikan oleh alat mirip stik gim dan menggunakan teknologi yang ia rasa sangat sederhana.
Ketika mereka sampai di dasar samudera, Reiss menyebut pilot kapal selam itu mengatakan mereka berada sekitar 450 meter dari reruntuhan utama kapal Titanic.
"Itu tidak terlihat 'high-tech'," kata Reiss.
"Kami tidak tahu ada di mana dan kompas berhenti bekerja. Kami menghabiskan sekitar 90 menit hanya untuk berburu, mencoba menemukan Titanic, tapi di bawah sana sangatlah gelap," kata Reiss.
Ketika akhirnya mereka menemukan bangkai Titanic, mereka pun hanya punya 20 menit untuk melihat-lihat bangkai kapal tersebut. Reiss mengaku terpesona dengan bangkai kapal tersebut dan menyebutnya sama persis seperti pada kebanyakan gambar di internet.
[Gambas:Video CNN]
"Itu kayak semacam keberuntungan di undian. Itulah yang kau dapatkan. Dan kau bergantung pada cuaca, air, dan kondisi teknis," kata Reiss.
Sementara itu, insiden tragis menimpa peserta tur kapal selam tersebut baru-baru ini. Kapal Titan yang mengangkut sejumlah penumpang, termasuk miliuner asal Inggris, tenggelam.
Puing-puing kapal selam Titan ditemukan berjarak 200 meter dari bangkai kapal Titanic. Lokasi penemuan puing disebut sesuai dengan titik terakhir kapal yang membawa lima penumpang itu hilang komunikasi.
Meski jarak area penemuan puing kapal Titan cukup dekat dengan situs kapal Titanic, dipastikan tak ada puing kapal Titanic di sekitar area tersebut.
 Penumpang kapal selam wisata Titanic: Hamish Harding (kiri atas), Stockton Rush (kanan atas), Paul-Henri Nargeolet (kiri bawah), Suleman Dawood dan Shahzada Dawood (kanan bawah). (AFP/HANDOUT) |
"Lebih dari 200 meter dari bagian haluan Titanic," kata Penjaga Pantai AS Laksamana Madya John Mauger seperti dikutip CNN, Jumat (23/6).
Laksamana Madya Sir James Burnell-Nugent, mantan Komandan-in-Chief Fleet dari Royal Navy menyebut kapal selam yang membawa lima orang penumpang itu meledak karena tekanan di bawah laut yang sangat tinggi.
"Saya pikir secara keseluruhan ini mungkin adalah berita yang buruk dan menunjukkan bahwa Titan mungkin telah meledak di bawah tekanan besar air laut ketika sedang turun." kata Burnell-Nugent.