Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran (PSM Unpad) menorehkan prestasi membanggakan di kompetisi Tokyo International Choir Competition 2023. Mereka berhasil meraih medali emas (Juara I) dalam kategori Contemporary Music & Best Interpretation of Contemporary Music Piece.
Kompetisi Tokyo International Choir Competition merupakan kompetisi paduan suara internasional yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang. Kompetisi ini diikuti oleh paduan suara dari berbagai negara di dunia, dan merupakan yang terbaik di negara masing-masing.
Kemenangan ini merupakan kebanggaan bagi Indonesia, dan membuktikan bahwa PSM Unpad merupakan salah satu paduan suara terbaik di dunia. Kemenangan PSM Unpad ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi para anggotanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kompetisi tersebut, PSM Unpad membawakan program lagu untuk kategori Contemporary Music yang terdiri dari The Dreams of The Dreamer (David Walters), Sicut Cervus (Lorenzo Donati), Readymade Alice (Perttu Haapanen), dan Kalejs Kala Debesis (Selga Mence).
Selain itu, PSM Unpad juga membawakan lagu Gayatri (Bagus S. Utomo) dan Besame Mucho (Mikhail Serkov) pada babak Grand Prix.
Sebelum tampil dalam kompetisi, PSM Unpad juga telah melaksanakan misi kebudayaan, yaitu Konser Budaya dalam acara Cultural Friendship Concert (Satellite Concert) di Edozakura-dori Underground.
Acara ini menampilkan lagu-lagu konser budaya yang memukau antara lain Sik Sik Sibatumanikam (Pontas Purba), Soleram (Josu Elberdin), Lisoi (Ruben Federizon), Yamko Rambe Yamko (Agustinus B. Jusana), dan Natsu no Omoide (Nakata Yoshinao).
Selama pelaksanaan kegiatan, PSM Unpad menghadapi berbagai kendala, namun semangat dan dedikasi anggota tetap terjaga sehingga menciptakan suasana tim yang menyenangkan.
Ketua PSM Unpad, Ratu Zahranie, menyampaikan kesan dan pesannya terkait kompetisi ini. Dia mengatakan bahwa ini merupakan kompetisi besar pertama bagi beberapa mahasiswa aktif, termasuk dirinya.
Banyak hal baru yang terjadi, seperti pertama kali naik pesawat, pertama kali keluar negeri, pertama kali berkompetisi, dan pertama kali menaiki panggung semegah itu. Dari segi kepanitiaan, ini juga merupakan hal baru, berbeda dengan konser biasa.
"Kompetisi ini membawa banyak pembelajaran bagi kami semua dan menjadi sarana yang baik untuk belajar, teknik bernyanyi yang baik, berkomunikasi, mengobservasi akang teteh, dan sebagainya," kata Ratu dikutip Kamis (3/8).
Kemudian, mereka juga bangga bisa berkontribusi dalam mengharumkan nama almamater dan Indonesia.
"Dari semua dinamika yang terjadi, harapannya semua elemen yang terlibat bisa mengambil pelajaran dan budaya baik dari negara Jepang," ujarnya.
Sementara Arvin Zeinullah, pelatih utama PSM Unpad, menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih. Prestasi ini bisa diraih karena kesungguhan dari PSM Unpad.
"Hal tersebut merupakan buah perjuangan dari teman-teman PSM Unpad yang telah berusaha memberikan kemampuan terbaik di tengah keterbatasan sumber daya, manajemen, dan hal-hal yang dibenahi pasca Pandemi Covid-19," ujarnya.
Ia berharap, pencapaian ini dapat menjadi penyemangat bagi anggota-anggota baru mahasiswa aktif dan juga untuk Universitas Padjadjaran. Yakni tetap mempertahankan motivasi dan semangat dalam menghidupkan kegiatan kemahasiswaan.
"Kegiatan kemahasiswaan merupakan sarana untuk menempa diri pemuda-pemuda Indonesia menjadi orang-orang yang lebih baik di bidangnya masing-masing," ujarnya.
(inh)