Sementara itu, Danny mengembangkan naskah yang kemudian menjadi Talk to Me semasa ia masih bekerja dalam kanal YouTube mereka, RackaRacka.
"Konten di YouTube adalah konten yang sangat spesifik yang dibuat untuk audiens yang sangat spesifik," kata Danny.
"Saya tidak merasa bisa benar-benar kreatif atau personal dalam hal itu. Menulis Talk to Me seperti proses yang bersifat pribadi dan terapeutik," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini Danny mengenang konten-konten prank milik mereka di YouTube sebagai masa lalu yang "sangat aneh". Apalagi saat mengingat bagaimana prank mobil penuh air mereka membuahkan sanksi hukum pelanggaran lalu lintas.
"Kami pada masa itu sedang menulis film dan menyiapkan pra-produksi, sementara Michael ditangkap karena soal mobil penuh air," kata Danny.
"Kami akhirnya mengaku bersalah atas beberapa dakwaan, tapi tidak pada beberapa dakwaan lainnya, dan akhirnya kami cuma dikenai denda," lanjutnya.
Kini film debut mereka, Talk to Me, sukses digaet A24 dan tayang perdana di Sundance Film Festival yang kemudian membuahkan banyak ulasan positif. Michael menyebut sambutan itu terasa sungguh "tak nyata".
"Semua ini telah menjadi pintu yang kami coba buka sepanjang hidup kami dan Sundance langsung membukanya," kata Michael.
Talk to Me pun menuai pendapatan box office terbilang baik. Film bujet rendah sebesar US$4,5 juta itu tercatat sudah mengantongi US$54 juta, lebih dari sepuluh kali lipat.
Setelah Talk to Me, Danny mengakui sedang dalam penulisan naskah film horor lainnya yang diberi tajuk Bring Her Back. Selain itu, Danny juga mengerjakan proyek lainnya.
"Film horornya yang paling dekat, tapi kami punya sekitar 15 film lainnya juga." kata Michael.